Harus diakui, pasca 5 Juni lalu perasaan yang hadir setelah
menikah adalah “penyesalan”. Yah, menyesal?! Menyesal, kenapa tidak dari
kemarin saja menikah !! – hehe.. Guyonan lawas ini memang kerap diucapkan bagi
mereka yang merasakan berjuta kebahagiaan pasca menikah.

Alhamdulillah Ramadhan kali ini saya melewatinya bersama
istri tercinta. Ditengah kesibukan aktivitas kami di hari kerja tentu saja kami
tetap memiliki moment moment khusus selama ramadhan. Mulai dari berbuka puasa,
sholat magrib dan isya berjamah menjadi catatan waktu yang paling romantis
seperjalanan hari hari kami.
Baik saya maupun istri sama sama meyakini bahwa pertemuan kebetulan
kami selama beberapa bulan terakhir yang berujung pada pernikahan merupakan
kebetulan yang terencana dan direncanakan Maha Perencana. Kami sepakat kedepan
dihari hari kami selanjutnya terkhusus Ramadhan kali ini dijadikan perekat
cinta pasca pernikahan dalam satu kerangka membangun pondasi yang sakinah. Kami
juga sama sama meyakini bahwa cinta yang hadir kali ini adalah bukan cinta yang
kami tanam, tapi cinta yang dititipkan Nya.
“ Seseorang yang mencintaimu karena fisik maka suatu hari nanti ia akan pergi
karena alasan fisik, yang menyukaimu karena materi maka suatu hari nanti juga
akan pergi karena materi. Tetapi seseorang yang mencintaimu karena hati maka ia
tidak akan pergi. Karena hati tidak pernah mengajarkan tentang ukuran relatif
lebih baik atau lebih buruk”
#KolongLangit 26 Juni 2015.
0 komentar:
Posting Komentar