Masyarakat Kabupaten Asahan
dihebohkan dengan rencana produksi film dengan format bioskop yang scenario
cerita serta lokasi syutingnya berlokasi di Kabupaten Asahan. Film Annimie in Buiten Gewesten (ABG) ini menjadi kontroversi bukan
karna ide cerita atau point of view
–nya.
Ada beberapa keganjilan yang dipersoalkan oleh beberapa pihak terhadap manajemen produksi film yang belum bisa menjelaskan secara logis, penjualan ribuan tiket film “ABG” jauh sebelum film diproduksi dengan alih-alih dana gotong royong pembuatan film berproject milyaran rupiah ini, serta melakukan casting pemain yang wilayah castingnya meluas ke beberapa daerah kabupaten tetangga di Asahan.
Ada beberapa keganjilan yang dipersoalkan oleh beberapa pihak terhadap manajemen produksi film yang belum bisa menjelaskan secara logis, penjualan ribuan tiket film “ABG” jauh sebelum film diproduksi dengan alih-alih dana gotong royong pembuatan film berproject milyaran rupiah ini, serta melakukan casting pemain yang wilayah castingnya meluas ke beberapa daerah kabupaten tetangga di Asahan.
Bias dari penjualan tiket
tersebut Pemkab Asahan ikut berang. Karena merasa tak pernah memberi restu atas
penggunaan logo Pemkab Asahan di film tersebut, pihak penyelenggara produksi
film diminta untuk tidak mencantumkan logo Pemkab Asahan didalamnya. | baca : http://www.derapindependent.com/mediatama/berita/275/pemkab-tak-tahu-ada-logo-asahan-di-film-anime-in-buitengewesten
Spekulasi kontroversi kembali meluas, jika mengamati rencana
produksi film yang emndekati pesta demokrasi Pilkada Asahan dan beberapa Kabupaten lainnya menjadikan
proses pembuatan film ini memang rentan terseret dalam pusaran politik yang
sangat sensitif. Seperti Seperti yang
pernah dituliskan.
***
Berikut isi synopsis cerita
film “ABG’ yang dihimpun dari beberapa orang tim produksi film rencananya bakal
diproduksi Juni-Juli 2015 ini;
Film ini bercerita tentang keluarga Belanda yang pernah tinggal di
Kisaran Asahan Sumatera utara dijaman kolonial dulu. Kisah cinta antara Belinda
Van Dirck (gadis Belanda ) dengan Pemuda Jawa tampan bernama Koesno. Keduanya terlibat
kisah asmara di daerah Kebun Gurah Batu, Kabupaten Asahan Sumatera Utara.
Perjalanan asmara tersebut diulang kembali oleh Annime, cucu dari
Belinda Van Dirck yang datang ke Asahan untuk penelitian S2 dan mencari barang
wasiat milik keluarganya. Selama berada di Asahan Anime ditemani oleh
Amarta seorang pemuda tampan yang berprofesi sebagai pemandu wisata asing.
Kemana Annime pergi selama berada di Asahan selalu didampingi oleh Amarta yang
ternyata adalah cucu dari Koesno. Hingga akhirnya Anime dan Amarta menjalin hubungan asmara
cinta lokasi …
Menurut catatan saya, dan beberapa
sumber management film, cerita diatas
tidak pernah ada sebelumnya dalam hikayat, legenda, atau isi novel manapun yang
pernah dituliskan. Keberhadiran film ABG, dirasa sebagai sebuah hasil imajinasi “onanni” khayalan sang penulis
cerita. Tentunya, “Man Behind The Gun
“ actor utama dibalik layar Edie Karsito dengan latar belakang pelaku seni
acting dunia peran bukanlah orang yang biasa (http://id.wikipedia.org/wiki/Eddie_Karsito) .
Jika demikian, pertanyaannya
adalah? Budaya Asahan yang mana yang
akan dikenalkan sang creator film yang digaung-gaungkan berslogan “Kenalkan Budaya
Asahan pada Dunia?” jika melihat isi
dari pada synopsis cerita? Akankah hasil dari “imajinasi” penulis cerita ini dengan berlatar lokasi syuting di
Asahan dapat mendongkrak popularitas budaya Asahan Melayu yang dikenal sebagai
miniaturnya Indonesia ?
mencoba membedah slogan "Budaya Asahan" yang digaungkan, dalam film ini tak ada
penerjemahan budaya Asahan mana yang akan dikenalkan, selain perjalanan cinta
lokasi antara Annime dan Amarta yang secara kebetulan sang penggagas cerita
ingin mengisahkannya di salah satu lokasi perkebunan di Kabupaten Asahan. Bedanya
ini film konsep bioskop yang butuh modal milyaran, bukan FTV.
Sang empunya film ini memang
bukan orang sembarangan ?! Hasil dari pada kontroversi film ABG mulai dari
sistim tiket ijon, area casting yang meluas, telah memaksa kita untuk lebih jauh mengikuti isi cerita pra pembuatan
film ABG ini ...
Penulis : Perdana Bens