Seperti katanya, "Berdoa itu seperti mengkayuh sepeda. Berulang-ulang dilakukan setiap saat, secara perlahan terus menerus dan pasti akan sampai tujuan,".
Seberapa jauh jarak tempuh yang dituju maka maka semakin jauh dan sering pula kita akan mengkayuh begitupula sebaliknya.
Teruntuk mu wanita yang kerap melekatkan keningnya diatas sajadah berpeluk harap diantara diamnya malam menjelang pagi datang. Rasanya siapapun akan sepakat, bahwa tak ada sajak yang lebih puistis dari sajak manapun selain mengilustrasikan wanita yang berpeluh harap saat pagi dini hari dalam doa. Seperti katanya, berdoa itu ibarat mengkayuh sepeda dilakukan berulang ulang...
Siapapun sepakat, berdoa adalah media intervensi halus manusia kepada Tuhan untuk mengikis secara perlahan rasa khawatir, takut, was was atas permasalahan yang kita hadapi merubah dan menjadikan yang tidak mungkin menjadi mungkin, yang sulit menjadi mudah, yang mustahil menjadi ada, yang takut menjadi berani, yang terang menjadi gelap. Seperti katanya, berdoa itu ibarat mengkayuh sepeda, harus dilakukan sesering mungkin.
Seberapa jauh jarak tempuh yang dituju maka maka semakin jauh dan sering pula kita akan mengkayuh begitupula sebaliknya.
Teruntuk mu wanita yang kerap melekatkan keningnya diatas sajadah berpeluk harap diantara diamnya malam menjelang pagi datang. Rasanya siapapun akan sepakat, bahwa tak ada sajak yang lebih puistis dari sajak manapun selain mengilustrasikan wanita yang berpeluh harap saat pagi dini hari dalam doa. Seperti katanya, berdoa itu ibarat mengkayuh sepeda dilakukan berulang ulang...
Siapapun sepakat, berdoa adalah media intervensi halus manusia kepada Tuhan untuk mengikis secara perlahan rasa khawatir, takut, was was atas permasalahan yang kita hadapi merubah dan menjadikan yang tidak mungkin menjadi mungkin, yang sulit menjadi mudah, yang mustahil menjadi ada, yang takut menjadi berani, yang terang menjadi gelap. Seperti katanya, berdoa itu ibarat mengkayuh sepeda, harus dilakukan sesering mungkin.
"... dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepadamu Ya Tuhan ku." (QS: Maryam 4)
Semakin besar harap yang digantungkan, semakin jauh pula kayuhan yang akan dilakukan secara terus menerus dan berulang ulang. Aku sendiri mulai kecanduan, kutipan dalam surat Maryam: 4 menjadi refleksi bagi diri. Jika tak pernah berharap mengkayuh dalam doa, maka tak akan sampai pada tujuan. Seperti katanya, berdoa itu seperti mengkayuh sepeda, harus dilakukan berulang-ulang.
Teruntuk mu wanita yang kerap melekatkan keningnya dalam sajadah berpeluh doa. Semoga doa doa kita yang diilustrasikan dalam kayuhan sepeda tetap dilakukan secara terus menerus, bersamaan dan berulang ulang. Walau sebenarnya kita tak ingin tahu dan sepakat kalau sekalipun kayuhan ini tak akan pernah berhenti sekalipun dia mencapai tempat tujuannya.
#KolongLangit