“
dikasih utang payah bayar, gak diutangin nantik dibilang pelit”
Inspirasi
ide tulisan ini ku dapat ketika terlibat kasus hutang pulsa dengan seorang
penjual pulsa asongan kampus. Sampai tulisan ini selesai ditulis, aku belum
juga bayar utang pulsa ku. Moga tulisan ini udah cukup la untuk melunasi hutang
itu…
“ Setidaknya, tulisan
ini akan mengangkat moral para pahlawan pulsa asongan di kampus/ sekolah, dan
membuat sadar untuk orang-orang yang
sering beli pulsa dari penjual pulsa asongan (red; biasanya penjualnya teman
kita sendiri ) kalau ngutang pulsa dan bayarnya lama maka secara tidak langsung
anda telah membunuh bisnis teman anda ini secara perlahan” Ujar Perdana Oi Ben’s, mantan penjual pulsa
kampus.
Pernah gak terjebak di
satu tempat yang membuat kita gak bisa keluar kemana-mana, sementara diwaktu
yang bersamaan kita butuh komunikasi dengan seseorang untuk meminta
pertolongan, sialnya kita gak bisa ngubungin
orang itu karena saldo cuma bisa buat sms aja, maka kita pakailah sisa saldo yang
ada untuk hubungin temen kampus atau sekolah kita yang jual pulsa dan
akhirnya beberapa menit kemudian pulsa
kita dan secara tralaaalaa pulsa itu
masuk, berisilah saldo hape kita.
Kayaknya ribet yah
bahasa nya …. Oke –oke analoginya begini :
Misalnya nih juminten
dan parjok lagi betengkar karena juminten ngeliat parjok nge-bonceng cewe lain
yg tak lain adalah adiknya parjok, karena memang terlanjur emosi juminten pun
naik pitam .
Juminten: ”Kamu yah
udah berani main di selingkuhin akuh ??”
/emosi tingkat dewi, kalo dewa buat cowok
!
Parjok : ” looh
emangnya ada apa siih beiibh …” /terkejuut..
Juminten : Tu tadi aku
liat kamu boncengan cewe lain, pokoknya aku gak terima-h !!!
Parjok: Bentar-bentar dulu donk sayang, itu gak yg
seperti kamu liat … /ngeleees kayak
sinetron di tipi. tapi aku bisa jelasin …
Cwe : Udah ga usah
jelasin apa-apa lagi, hati akuh terlabjur atiit, pokoknya kita putuuusss !! … tuuutt tuuutt tuuut tuuut / bunyi suara
telpon dimatiin.
Parjok bingung plus galau mo nelpon balik pulsa pas kebetulan habis,
mau keluar beli pulsa jauh, dan harus
nyambung angkot 2 kali di tambah naek becak 1 kali, tentu makan waktu banyak
sementara ni urusan harus kelar karena sebenarnya cuma salah paham, maklum juminten
termasuk tipe cewe yang memiliki rasa cemburuisme yang berlebihan, kalo lagi
galau gini dia suka bunuh diri mendadak *wiih
emang ada ! dan akhirnya parjok nge-sms si memet adik letting juniornya di
kampus, yg kebetulan tukang jual pulsa
asongan di kampus, ngutang dulu buat ngisiin pulsa, kira-kira kek gini isi
smsnya….
Parjok : “met, tlg
isikan pulsa ku 10rb, penting kali ni, nanti kalo jumpa d kampus aq byar” //
tanpa pikir panjang si memet balas : ok bg!
Dan akhirnya secara taaarrraaa…. Saldo pun masuk dan pertikaian dua sejoli tadi dapat
di selesaikan karena masalah miss komunikasi.
Setelah
berminggu-minggu kemudian, ternyata uang pulsa tak kunjung di bayar, memet pun
galau, karena bingung, mau minta uang pulsanya segan, karena parjok
seniornya, dari mana harus ia cari
perputaran uang untuk biaya kos dan kulianya, sementara kalo di itung2
keuntungan pulsa 10 ribu hanya 800 perak, artinya dia tekor 9.200 perak.
Nah dalam kronologi
cerita tersebut di atas siapa yang jadi hero / pahlawannya ? Gak mungkin tukang
cendol kan, pasti si memet tukang jual pulsa yang jadi pahlawan di balik layar.
Siapa yg untung ? Siapa yg paling merana ???
Ni sebenarnya juga
cerita pengalaman ku yang dulu pernah
jadi agen pulsa asongan di kampus. Tau la jual pulsa ni paling berapa kali lah
keuntungan yang bisa di dapatkan asalkan perputaran uang bisa dijalankan dengan
cepat saja maka bisnis ini akan lumayan sebenarnya. Memang antara bisnis dan
teman nih dua hal yg harus diberi tembok pemisah, “bisnis is a bisnis” Kalo ada lagi ingat istilah dari negeri
sebelah yg bilang kek gini : “ Cemana laah, Awak Demi Kawan, Kawan
Demikian … “ Nanti kalo di tagih katanya
“Takot kali la ko kayak gak ku bayar !”
Kalo boleh
itung-itungan untuk setiap voucer pulsa 10 yang dijual menjadi 11 hanya mendapat
keuntungan dirata-ratakan 8 ratus rupiah. Artinya jika dia punya modal 110 ribu
maka keuntungan yang didapatnya hanya 8 ribu rupiah. Itupun kalo yang beli
pulsanya pada bayar semua.
Baiklah mari coba kita
bedah, tentang si penjual pulsa asongan ini :
- Pada umumnya mereka kebanyakan adalah anak kos, yang pengen dapat uang sampingan walaupun kecil.
- Bisnis mereka berkembang dari bacot to bacot, atau mulut ke mulut, ga usah pakai lapak jualan khusus, ga usah pasang spanduk ato plank nama.
- Model bisnis ini ala cina “bial untung dikit ha yang penting dagangan owe laris”
- Bisnis ini bisnis kepercayaan, sekali nembak ato gak bayar, selamanya tak di percaya.
- Kalo ada temen kita yg jual pulsa pas kita butuh ngutang pulsa dia bilang “lagi ga ada saldo” atau “lagi susah operator **** jaringannya” maka saya bisa memastikan 70 % omongannya adalah alibi, karena dia gak mau terlibat hutang dengan anda, yah mungkin anda adalah suka payah atau lama kalo ngutang pulsa bayarnya. Supaya nyadar diri…
- Usaha ini tidak mempunyai kebijakan moneter yang kuat, missal utang pulsa lebih dari satu minggu maka dikenakan denda 50%
Minimal tulisan ini bisa memberikan kita
sedikit gambaran bagaimana peliknya pedagang pulsa asongan, jadi kalau kita ada
ngutang pulsa sama temen di kampus yah kalo bisa jangan lama lama di bayarnya,
moga profokasi tulisan ini bisa meminimalisir dan memberikan pemahaman bagi
kita yang sering ngutang beli pulsa sama kawan.
Dah la gituu aja ya …