blog edit

Jumat, 21 Desember 2012

Tips Keren “BH” : To Be a Creative - ( Menjadi Ben’s Holic Sejati).

Masalah yang dialami setiap penulis biasanya relative sama, walaupun ide tulisan sudah ada dalam kepala mengenai gambaran apa yang sebenarnya yang akan ditulis kebanyakan penulis akan susah untuk memulai dari mana awal / paragraph pertama mereka yang akan ditulis. Sebenarnya memang (si Ben’s) ini bukan merupakan seorang penulis hebat dan tersohor , nama (Perdana Ben’s Chaniago) tentunya tidak dapat di samakan dengan penulis tersohor lainnya seperti Andre Hirata, Boim Lebon, Mira W, atau Tatang.S (penulis cerita Petruk dan Gareng ) .
Sangat tidak adil memang jika nama PoiB.Chan (Perdana Oi Ben’s Chaniago) di sejajarkan dengan mereka, dengan mutu tulisan yang gak ada bobotnya sama sekali, sekali lagii, sangat tidak berbobot. Sekali lagi … Tidak berbobot !!! Na’udzubillah ..

Alhamduliilah paragraph pembuka selesai juga … *cerdaass !!! hehehhe…

Oke, buat para Ben’s Holic semua, aku pikir berbangga dan besar hati lah kalian bilamana kalian telah dikatakan bagian dari pada (BH) - Ben’ Holic- karena dalam setiap-setiap tulisanku kalianlah inspiratornya. Oke para BH-Beha ku… (hihihi – tawa penuh kenistaan) episode tulisanku kali ini, aku akan memberikan sedikit jurus-jurus keren tentang bagaimana caranya untuk menjadi insan yang kreatif dan berkarakter .


## Ni poto si bens pas lagi culun-culunnya yang diunggah pada tahun 2008. Siapa sangka tampang budak tak berdosa seperti ini pecinta "ngupil pakai ujung garpu".

Kreatif itu adalah harga mati buat para BH, karena dengan kreatif tentunya para BH tidak dapat di sejajarkan dengan komunitas friend’s fans club yang lainnya. Berikut aku akan kasi rahasianya :

1. Lakukan sesuatu yang beda !
Melakkan satu kerjaan yang sama setiap hariya dengan pola yang itu-itu saja akan membuat kita jenuh. Orang yang ingin meningkatkan kreativitasnya harus berani mengerjakan hal-hal yang belum pernah atau jarang ia lakukan sebelumnya. Misalnya kamu selama ini hobinya suka ngupil pakai sendok makan, coba cari cara lain yang beda, misalnya mengganti sendok makan dengan cukur ketek, atau dengan monitor computer pasti akan menghasilkan sensasi yang tak pernah kamu rasakan sebelumnya.

2. Komunikasi Dengan Banyak Orang.
Apa hubungannya komunikasi dengan kreatifitas ? Komunikasi sering memunculkan ide-ide yang gak pernah kamu bayangkan sebelumnya. Terdengar simpel namun efektif. Banyak orang yang dengan sukarela mau menularkan pengetahuan dan pandangannya terhadap suatu hal jika kamu bertanya dengan sopan. Bergabunglah dengan suatu komunitas dan berkomunikasilah kepada secara aktif, maka kamu akan menemukan banyak ide dan peluang di situ. Misalnya kamu sering komunikasi sama anak-anak balita yang baru pinter ngomong, dan akhirnya melahirkan kalimat-kalimat sohor yang sering dilontarkan anak jaman kebanyakan seperti (maaf*) // ayo.. sama-sama istigfar dulu sebelum mengucapkan dan mendengar kalimat ini, “Ciyuus ?? Miapah?”

3. Banyak Baca.
Yuup, kalau ada istilah uzur yang bilang buku itu jendela dunia, memang bener, dan ada satu fakta lagi yg bilang kalau Mbah Google itu dukun pengetahuan terbaik se-jagat raya.
Gimana mau dapat referensi dan jadi orang yang pengetahuannya luas kalau kamu males baca bener gak ?? Misal kamu nginap di hotel bintang, namnya juga hotel mahal pasti semua peralatan mandi yg ada gak’ kaya mandi di pinggir sungai, pas di mau mandi kamunya males bacca, obat kumur” yg dikira sampo di kucek ke rambut dan hasil nya secara tralala rambut kamu akan berubah membahana menjadi indomi rebus. (cerita pengalaman hehehe… )

4. Tantang Dirimu Sendiri.
Jangan pernah berpikir untuk mengerjakan hal-hal yang itu saja setiap hari kita lakukan, kreatifitas juga butuh tantangan, jadikan tantangan itu sebagai pemicu dan motifasi untuk kamu. Misal kamu berada digedung bertingkat di ketinggian sembilan belas lantai coba tantang dirimu melakukan hal yang belum pernah kamu lakukan sebelumnya bahkan seumur hidupmu. Misalnya dengan …… (saya tak menyarankan anda untuk lompat, dan jika itu memang terjadi dan anda lakukan anda telah menantang MAUT ) huehehehe….

5. Amati Sesuatu yang Dikerjakan Orang Lain.
Keatifitas juga dapat dilakukan dengan mengamati apa yang dikerjakan orang lain, dari situlah kamu bisa mendapatkan ide-ide inspiratif untuk melahirkan karya-karyamu sendiri. Misal kamu mengamati pekerjaan tukang las, mungkin dari situ kamu akan berfikir untuk mencoba membuat usaha las kapal selam yang bocor dengan menggunakan bahan bakar ramah energy yakni bio jamur upil.

6. Tuliskan apa yang ada dipikiranmu.
Nah, ini mungkin bisa menjadikan tips untuk kamu, saya biasanya suka bawa catatan berupa note book dan pulpen kemanapun kamu pergi, karena ide bisa muncul kapan saja saat kamu melihat dan mendengar sesuatu. Karna ide adalah pondasi untuk melakukan seusatu. Si Ben’s sering mencatat segala sesuatu yang dipikirkannya didalam hape cina busuknya, contoh status-status di facebooknya adalah rangkaian dari onani pikirannya yang mengerucut kepada bahasa-bahasa goblok yang membuat banyak orang terlena oleh tingkah o’on nya…

Bersambung …


## ada manusia item yang lagi pose di monas terus rambutnya macam super saiia gitu (kaya' film dragon ballz). Dok. Foto 2010.

*** Tertawailah kebodohanmu untuk orang lain, karena kebodohan untuk dishared dan ditertawakan, dan menjadi hiburan bagi orang lain ... (P oi Ben's)

Jumat, 16 November 2012

Senyum Mahal Ibu di Prosesi Wes Udah... ?

Pagi ini adalah moment yang pastinya tidak akan bisa aku lupakan seumur hidupku. Bagaimana tidak, kamar kosku ramai tak seperti biasanya, hari ini begitu special kawan, karena aku kedatangan kedua orangtuaku bersama ke dua adikku yang masih kecil, mereka sengaja harus berangkat jam 4 jam lebih awal dari kampungku untuk melihat putra kebanggaan mereka memperoleh gelar akademisinya setelah kurang lebih 4 tahun bergelut dalam dunia pendidikan yang maha. Tepat pukul 08.00 pagi ini, aku bersama sekitar 400 mahasiswa dari jurusan kami akan di wisuda.

Ayah kelihatannya tampak lebih cerah dan berwibawa dengan kemeja batik kusam yang selalu ia pakai disetiap hari Raya Id, Ibu ku tak mau kalah, aku tak habis pikir bagaimana Ibuku memakai baju kebaya terbaiknya dan harus menggendong kedua adikku ini dalam sepeda motor butut dengan perjalanannya dari kampung, pengorbanan mereka hari ini menempuh jalan ratusan kilometer dari kampung untuk melihat aku memakai topi toga, menjadi pematik semangat untuk berangkat ke aula kampus tempat di mana prosesi sakral itu akan dilaksanakan.

Pukul 07.15 kedua orang tuaku telah memasuki tempat acara wisuda, padahal telah jelas dalam undagan acara baru akan dimulai pada pukul 08.00 WIB. Mereka pasti telah berspekulasi untuk bisa mendapatkan posisi duduk paling depan untuk acara yang luar biasa ini.



Wajah sumringah rekan-rekan sekampusku terlihat puas dan penuh kemenangan, ketika mereka memboyong kedua orang tua mereka masuk ke dalam aula. Lima menit lagi acara akan dimulai, akan tetapi entah kenapa langkahku berat untuk melangkahkan kaki masuk kedalam Aula ini, padahal aku mengetahui kedua orang tuaku telah duduk dibangku terdepan hanya untuk melndengar nama anak kebanggan mereka dipanggil.

Aku tak tahu apa yang terjadi dalam batinku, tiba-tiba gejolak dan perang didalam jiwa tentang apa yang aku perbuat sebelumnya. Aku semakin pitam ditengah ramainya susasana di sekitar aula, padahal acara telah berlangsung 5 menit. Hingga pada akhirnya aku masuk aula dan mencari bangku.

Aku duduk di barisan belakang dideretan antara wisudawan yang lainnya. Disebelah kanan dideretan bangku para orang tua duduklah kedua suami istri yang usianya telah lanjut, aku tak mengenal siapa wisudawan dari kedua orang tua ini, aku paham dibenak mereka sekarang adalah moment ini hanya akan mereka saksikan sekali dalam seumur hidup, menyaksikan anak kebanggaanya yang mendapat gelar sarjana. Semenara itu aku melihat dari depan kedua orang tuaku yang duduk dengan pandangan liar, mungkin mereka sedang mencari-cari dimana posisi dudukku.


Aku jadi teringat sekitar 3 bulan yang lalu, ketika pulang kekampung dan meminta uang dari kedua orangtuaku dengan jumlah yang lumayan hingga belakangan ku ketahui dari adikku Ibu harus menjual cicin emas pernikahannya yang telah ia simpan selama hampir setengah abad demi mencukupi keperluan akhir kuliahku. Enah mengapa rasanya saat itu aku merasa tak berdosa memindahkan jutaan rupiah dari tangan ibuku kepada seseorang yang bagiku adalah “malaikat” untuk membayar hasil skripsi yang ia kerjakan. Aku membeli skripsi, bagi sebagian orang, memang ini bukan hal yang tabu lagi dan hasil dari semua itu aku dapatkan hari ini.

Acara wisuda masih berlanjut dan aku masih menunggu protokoler memanggil namaku. Tak sadar air mata meleleh, aku tak percaya apa yang kulakukan hari ini kepada kedua orang tuaku. Mereka rela datang dari kampung untuk menyaksikan anak kebanggaannya yang mendapat gelar sarjana, dengan bukan hasil dan kerja kerasku, melainkan dengan kebodohan dan kemunafikan terhadap diriku sendiri. Rasanya aku sanggup untuk maju ke podium ketika rektor menyematkan selempang dan memindahkan tali topi toga yang aku kenakan. Senyum kegembiraan kedua orangtuaku membuat aku semakin menyesali dan meratapi betapa aku benar-benar merasa bodoh dan bersalah terhadap mereka.

Aku naik, ke atas podium, sekali lagi kulawan rasa gelisah hati ini yang telah terlanjur menyakiti hati orang tuaku meski mereka tak mengerti dan tak mengetahuinya tentang apa yang aku lakukan terhadap mereka. Kubiarkan rektor memnyematkan selempang dan memberikan selamat kepadaku, sementara itu aku tak berani menoleh kebelakang untuk melihat senyum kedua orangtuaku. Air mataku meleleh tak terbendung lagi.

Selesai penyematan aku keluar aula sementara itu air mataku tetap meleleh, beberapa orang heran dengan tingkah lakuku, aku ingin menyendiri sampai akhir acara ini selesai untuk menenangkan diri. Dalam penyendirian dari suasana haru dan hiruk pikuknya acara wisuda aku terus merenung dan menyesali apa yang aku lakukan.

Prosesi wisuda berakhir, acara selesai, dengan rasa penuh penyesalan ku terobos kerumunan tamu dan undangan untuk mencari kedua orang tuaku, hingga aku menemukan mereka, rasa penyesalan dan bersalahku tak terbendung lagi, air mata dan sesak di dada ini terus berkecamuk dalam diriku. Begitu aku temukan kedua orang tuaku, aku peluk erat mereka berdua, aku tak perduli dengan keadaan sekelilingku, aku merasa bersalah terhadap mereka dengan membayar senyum dan kebanggan mereka hari ini dengan membohongi mereka. Ayah dan Ibuku bingung dengan tingkahku hari ini. Aku terisak-isak menangis dan memeluk erat sosok renta Ibu dengan berulang-ulang mengucapkan rasa penyesalannku terhadap mereka. Pandangankupun gelap hingga aku tak sadarkan diri…

Rabu, 31 Oktober 2012

Hoiyamaak... [Galau-Mild]

HOIYAMAAK…

Emang bener, nulis itu ga bisa di paksaain, walaupun ide buat nulis itu udah ada, tapi mesti nulis itu mesti dilakukan dengan hati yang tenang, jiwa yang bersih, kesehatan yang prima, dan persiapan yang matang supaya berangkat haji bisa menjadi haji yang mabrur. Hoiyamaak… udah larii kan tulisannya ? hmm,,, udah ku bilang nulis tu gak bisa di paksain, apalagi penulis yg masih amatiran macam aku ini…

Apa yah yang mau ku cakapkan di episode kali ini? Karena aku yakin para bens_holic (sebutan untuk penggemar Perdana Oi Ben’s) udah banyak yang menanti-nanti kelanjutan tulisan basalemak-ku yang tralala ini… Hoiyamaak !!!


*** hening …


Hah, iya cerita tentang dunia per-galau-an yang makin merajalela, aku pikir wajib untuk dibahas dan menjadi trend topik kita. Sebenarnya, apa, siapa, dimana, dan kapan bahasa galau ini di pakai ? Oke dalam tulisan kali ini aku akan cobak sok professional dulu, ( apa cobak ulangin ?) sok professional (tungkiik !!) dalam tulisan kali ini aku akan cobak sok professional dulu melampirkan beberapa referensi tentang arti dari pada galau …

Diskusi ke rumah si om Wikipedia galau itu berarti ramai; kacau tidak karuan.
Nanyak sama mbah google dia bilang galau itu… kondisi di mana kita ragu disaat masa yang akan datang.
Nanyak sama anak alay,mereka bilang G4l4u itoee.. “ Ciyus ?” “ Mi’apaah?”
( #Huiih mak jangg… sini biar ku tunjang muncung mu ! )
Pernah la kan woi suatu ketika cerita … ada temanku sebut saja namanya si Panjul, jadi ceritanya dia pulang kuliah, jadi pas jalan pulang kerumah kos-kosan nya yang melewati satu gang sempit dia ngeliat ada 2 bijik gumpalan (gumpalan? Udah kya’ upiil aja ) gadis remaja yang masih SMP kira-kira kelas 8, nangis” di pinggir jalan, karena berpapasan si Panjul ini nayak kepada temannya anak SMP tadi yang lagi nangis itu, di pikirnya ntah habis di rampok atau gimana la gitu…

“kenapa kawan mu itu dek, kok nangis dia” tanyak Si Panjul penasaran.
“ Biasa bang … GALAUU tadi dia baru diputusin cowoknya” balas si anak SMP polos.
“ Hoiyamaakk… Anjriit… anjriit…. “ Ucap si Panjul dalam hati, yg di ikuti dengan salto-salto sambil bilang WAOOW !!



Semua orang jelas pernah galau, defenisi galau sebenarnya bisa juga diartikan sebagai suatu keadaan dimana kita ragu, bingung, akan suatu hal yang tidak juga mendapatkan kejelasan lalu terus berkutat dalam lingkar kebingungan itu. Dalam pelampiasannya galau lebih banyak diekspresikan dengan kalimat-kalimat yang beretorika dengan gaya bahasa yang ohh… nirwana di jejaring sosial, misalnya facebook.


Semisal ni ada kutipan stats galau yg tralala gitu di facebook yg di ambil dari stats tetangga …

Bidadari Manisku, Tunjukkanlah kepadaku ...
Bagaimanakah caranya diriku mencintaimu...

Rindu Tebal, jika saja ....
Tapi... Au Akhh Gelap ....
Andai saja.. Owh Nirwana ..

Ni ada jugak yang sok nge-Inggris” gitu biar terlihat keren kegalauannya…

Thinking about you,
I have been trying to keep your attention,
but you do not know if I really need you here.

(*Kyaknya kalo para likers Bens_Holic Sejati pasti pernah baca stats siapa) huehehehe…. Kejebak deh…

Semua orang pasti pernah galau, cuman porsinya aja yg mungkin beda-beda, missal galaunya nenek-nenek yang tiap hari mikirin umurnya makin dikit, galaunya para tukang becak yg ga dapat setoran, galaunya mamak kita yang mikirin anaknya udah lima tahun di kirimin uang kuliah kok gak tamat-tamat, galaunya para pejabat tinggi di Polri yang kecium sama KPK karena ketauan korupsi pengadaan permainan semacam time-zone simulator mobil dan motor untuk SIM di polantas, macam-macam lah…

Galau itu manusiawi … makanya ga’ ada binatang yang kena syndrome galau.
Emang terdengar abstrak, akan tetapi jika galau terus diartikan hanya berkutat pada permasalahan yang muter tanpa pemecahannya, maka selamanya lah akan terjebak dan tidak bisa keluar dari yang namanya galau.

Kalau bahasa kerennya GALAU itu God Always Listening Always Understanding yg ditranslate kan berarti Tuhan selalu mendengar dan memahami. Jangan takut untuk memikirkan jalan keluar dari penyebab galau, untuk menentukan pilihan akan apa yang harus kita lakukan atas ketidakjelasan itu, dan berlari untuk benar-benar lepas dari lingkar kegalauan. Sering-seringlah curhat sama Dia Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.

Berikut aku akan coba kasi tips untuk meminimalisir tingkat kegalauan. Tips ini sejenis permainan yang bernama Permainan Lontar Biji Jeruk Degan Hidung atau disingkat ( PLBJDH ). Nah untuk memainkannya anda bisa menyiapkan beberapa perlengkapan-perlengkapan dibawah ini.

1.Siapkan sebuah penggaris panjang yang memiliki satuan cm, bisa juga alat meteran yg biasa dipakai tukang bangunan.
2.Siapkan pena dan secarik kertas.
3.Siapkan beberapa biji jeruk (ingat biji jeruk bukan buah jeruknya )
4.Siapkan hidung anda, dan pastikan kalau hidung anda tidak terkena pilek, atau flu. Semakin besar lobang hidung anda maka akan semakin besar juga pelung anda untuk menang.

-Cara bermain : permainan dilakukan dengan cara one by one, atau berjamaah ajak teman anda untuk memainkan permainan ini, dengan cara memasukkan biji jeruk ke dalam lobang hidung (inget jangan sampai terlalu dalam), setelah itu tembak-kan biji jeruk yang anda letakkan di dalam lobang idung tadi dengan tekanan dan lontaran sejauh-jauhnya seperti gerakan membuang “ingusy” setelah teman anda melakukan hal yang sama hitung dan catat seberapa jauh panjang lontaran biji jeruk tadi dari lobang hidung anda dengan menggunakan penggaris, yang paling jauh dialah pemenangnya.
-Tips : INGAT !! biji jeruk tadi tidak dapat diganti dengan biji salak, apalagi buah duren, gak boleh.. !! pokoknya gak boleeh !!! Hoiyamaak …. !!!

Intinya, Galau adalah cerita, Ya Galau adalah kebiasaan seseorang yang sering dan suka banget bercerita kepada siapa saja dan dimana saja, yang tujuannya agar semua orang tahu apa yang sedang terjadi apa dirinya. Bagaimanapun galau itu manusiawi, bukan berarti galau itu bisa menutup dan mengkerdilkan pikiran kita untuk keluar dari satu permasalahan.

Akhir kata tulisan ini akan saya tutup dengan satu quotes yang bermakna “ Hoiiyamaakk sekali… “, kira-kira seperti ini bunyinya …

“ Ketika satu pintu tertutup, maka pintu yang lain akan terbuka, akan tetapi kita terlalu menyesali dan meratapi pintu yang tertutup itu hingga tak menyadari pintu yang lain telah terbuka”


(Perdana Oi Ben’s)



Minggu, 30 September 2012

Nahan Boker

Pastinya kita semua pernah ngalamin kejadian dimana saat kita pengen ngomong sesuatu hal sama orang lain tapi di saat yang tidak pas. Mungkin maksud yang akan kita sampaikan ini baik, tetapi karena waktu penyampaiannya yang kurang pas, maksud yang disampaikan itu tadi tidak tepat pada sasarannya dan berakhir garing. Misal kita pengen nyampai-in ucapan selamat ultah sama pacar, tapi si ayang pas dia lagi asik”nya bersemedi di bilik termenung, bisa-bisa kita bakal di hadiahi hujan lele kuning karena mengganggu proses semedinya.

***

Suatu siang di ruang redaksi …

Hari ini dead line. Aku, pimred dan dua orang lainnya yang berada di ruang redaksi sedang asik sama kerjaan masing”plototin layar monitor. Hingga tiba” datang seseorang yang gak aku kenal sebelumnya( demi melindungi nama baik tujuh keturunan nama orang tersebut kita singkat nama si doi menjadi “SYGAKS”). Dia datang ke meja kerjanya pimred yang bersebelahan dengan mejaku. Pas kebetulan kita lagi makan siang di depan computer masing”.

“ Huah apa kabar pak pimred, sehat kan … “ Sambil Nyelonong masuk ke ruang redaksi dengan gaya sotoy-nya.

“ Huah … baek, dah makan kau ?” balas pimred sekenanya sambil ngunyah makan siang .

“Hah.. U.. Udah-udah pak lanjot lah… ” jawab si SYGAKS malu-malu lapar atau bahasa biologiya M2 L.

Hening…

Pimred dan kami bertiga masih asik makan sambil ngelanjutin kerjaan masing”.
Beberapa detik kemudian si SYGAKS, komentar lagi…

“ Hah tapi itu lah pak pimred, makan angin aja tadi di jalan … orang gak di tanyak pulak makan pakek apa tadi”. – jiah ni orang rupanya tadi tadi berharap balek nanyak makan pakek apa tadi ??.

Sementara itu, kami masih saja asik makan dengan binalnya.

Terus hening lagi…

“ Hah begini nya pak pimred , kek mana si polan- polan itu yang bla bla bla bla … “ Si SYGAKS menyampaikan maksud kedatangannya.

Pimred yang masih asik dengan kerjaannya sambil makan Cuma balas, “ Oh…, hemmm… “
Terus Hening lagi …

Sehabis makan pimred memecahkan keheningan.

“ Oo.. Ta.. (manggil asst. nya) tolong buatkan dulu Teh Manis … ! “

Si SYGAKS yang dari tadi melongo di samping mejanya pimred terjekejut, dan di sinilah insiden itu terjadi.

“ Oo.. tak usah pak, aku udah minum kok “. Balas SYGAKS tiba’’ nyeletuk .

“ Orang buat teh manisnya untuk aku kok ? “.

Spotan aku yang denger kejadian ini ngakak dalam ati sambil nahan boker.
Kemudian ..

Hening lagi…

Ga’ berapa lama si SYGAKS tadi cabut dari ruangan dengan perasaan dengan peluh dosa …

Langkah si SYGAKS tadi kuikuti dengan membelok menuju toilet sambil menahan boker, yang hampir berceceran.



Selasa, 18 September 2012

Mendaki Gunung ; Olahraga Tanpa Gelar Juara

Minggu ini adalah minggu terakhir pasca liburan lebaran, seperti anak” jaman kebanyakan, aku, dan tiga orang teman ku yang laen ada niatan untuk menutup masa pancaroba kami, ougghhh bukan bukan… maksudku masa liburan pasca lebaran ini dengan tujuan ke puncak sinabung, puncak gunung tertinggi di Sumatera Utara di bawah ketinggan 2463 Mdpl (meter dari permukaan laut).

Sebenarnya aku dan kawan-kawanku yang kami semuanya ada 5 ekor* (punya ekor di depan), tapi karena yang seekor lagi udah keburu masuk kerja jadilah kami berangkat berempat. Demi kelangsungan dan menjaga nama baik tujuh generasi mereka selanjutnya, ke empat ekor teman ku itu, maka nama mereka akan aku samarkan, karena mereka sering baca bloog ku ini, sebut saja mereka si Jenggot, Itam, Bedugul dan Donlot. Dan si Donlot gak bisa ikut dalam ekspedisi kami ini.

Malam itu kita yang pas lagi kumpul dengan agenda ngupil bareng pakek ujung sapu, di kos”an nya si Bedugul.

“ Kemana kita oi, beberapa hari lagi udah habis liburan lebaran? ” Itam membuka pembicaraan yang membuyarkan aksi ngupil berjamaah kami.
“ Iya niih, kapan kita kemana yok ? Masa’ liburan gini” aja … “ Jenggot menimpali.
“ Gimana kalo kita ndaki ke Gunung Sinabung aja. ” Susulku memberikan ide.
“ Sepakat bah !! Cocok kali itu ! “ Sambut Jenggot, Itam, dan Donlot dengan semangat.

Tapi cuma si Badugul yang diem aja, lantas aku bertanya lagi ke Badugul. “Woi gul, gimana ??”

“ Ke Sinabung yah “ balas si Badugul.
“Iyalah, sepakat gak kau ? “
“ Hah iya aku setuju” Ke Sinabungkan ? “
“ Iyah ! ” Balasku lagi.
“ Beneran ni kita mau ke Sinabung ? ” Si Badugul nyegir blo’on.
“ Iyalah… jamban! “ Balasku mulai jengkel.

Lalu, Badugul diem sebentar terus nanya lagi “ hahaha… nih gak maen-maen kan kita ke emang benar mau ke sinabung ? ”

Sehabis itu aku langsung lari sambil telanjang-telanjang terus nyari palu godam untuk menjedotkan kepala manusia planet ini supaya dia tersadar. Karena gak nemu”in palu godam buat jedotin kepala si Badugul, aku terus buru” ngucap. Ya olloohh …

Sebelum aku melanjutkan cerita tentang perjalanan kami bersama ke empat kawan”ku yang dari planet Pluto ini, berikut akan aku shared sekilas tentang mereka.

1. Jenggot.
Jenggot adalah manusia, oups bukan maksudku mahasiswa jurusan ekonomi semester mampus, ni anak kalau onlen kerjanya gak lain adalah bukak profil, beranda, dan obrolan, gak ngerti” sama perkembangan iptek dan dunia komputerisasi. Sangkin oon nya ni anak malah gak bisa bedain mana eject, dan mana format. Alhasil skripsi yang selama berhari-hari diketiknya terformat karena salah meng-ejject kan flaskdisk, sialnya dia gak punya back up data. Anak dari daerah pesisir ini telah berusaha beberapa kali mencoba untuk menyogok” si Badugul ngajarin gimana caranya nge-download. Yah benar sekali sodara” ni orang lagi usaha pencapaiannya untuk belajar donlot situs” blue yang udah diblokir Telkom.

2. Mc. Itam.
Jangan salah sama ni orang, itam” keretapi, biar itam banyak yang maki. Punya postur tinggi besar dan itam, kalo di pandang” sekilas dari lobang sedotan, ni anak lebih mirip foto profilnya orang Nigeria sambil foto alay”an dengan dengan pose, kaki agak ditekuk, muka di imut”kan dengan pipi dan ekspresi wajah di cemberutkan, statusnya di fb slalu di tunggu” biasanya kalo lagi sakit perut dia bakal nulis “Atiit, alie peyuut, awaq… pengen PUP dalam ceyana”.( Aihh mak jaanggg !!! Cuuiihh… ) Mahasiswa semester 7 di fakultas hukum ini punya keahlian dalam urusan rayu merayu kaum hawa. Biasanya dari 10 kali percobaan menembak cewek yang 7 diantaranya ditolak dan 3 lagi sekarat di rumah sakit.

3. Badugul.
Baru aja menyelesaikan sidang meja hijau Diploma 3 nya, mahasiswa jurusan Tekhnik Komputer ini tak sadar bahwa sebentar lagi ia diwisuda dan akan menambahkan embel-embbel A.Md dibelakang namanya (Abang Menganggur dek ). Kalo ngomong nafasnya bau naga yang makan semur jengkol basi terus ludahnya bersibak kemana-mana. Sebenarnya spesies ini hampir punah, dan kami sebenarnya hampir saja melepasnya untuk di museumkan ke dalam kebun binatang Siantar. Kalo ngomongin sesuatu pasti gak ada isinya, missal dalam diskusi kami dia ngomong secara tiba”, “ bekas botol aqua“ kan jelas-jelas gak ada isiya tuh botol aqua udah tau bekas yah air nya gak ada. Mending dia ngomong. Nasi bungkus, kan ada isinya nasi. Nah… bingung kan looo ?? :D

4. Donlot.
Pria batak bermarga Siregar ini, tak layaknya seperti orang batak. Tampangnya yang kaya’ cina kebun sayur, bekerja di warnet. Kami sering menyambangi warnetnya untuk main gratis, dan membiarkan dia menanggung dosa kepada majikannya. Mahasiswa Fakultas hukum yang sekelas sama si Mc Itam ini telah berulang kali mencoba menulis dan belajar untuk menjadi blogger, tapi setiap kali blogg yang dibuatnya sama persisnya seperti blogg download cheater point blank. Kalau untuk urusan download mendownload dia jagonya. Donlot juga mahir dalam music, main drum dia juga jago. Tapi jangan biarkan dia untuk nyanyi di acara pesta ulang tahun, pernikahan, atau nongkrong di tempat” karaoke, orang” akan langsung jengang” sambil ngeluarkan busa dari mulut ketika dengar dia nyanyi.

5.Bens
Teng tere re re… ngggg… dia adalah penulis yang tulisannya sedang pemirsa baca ini. Mahasiswa lulusan D3 Manajemen Informatika ini terkenal akan liar dan binalnya, kadang” suka kelihatan sok keren dengan motor shogun bututnya. Kalau lagi nulis gini biasanya dapet ide”nya pas lagi macem”, bisa pas dia lagi boker di selokan depan rumah terus dapet ide dan langsung nulis dengan binalnya. Pria berkacamata dengan body bahenol cungkringnya ini bekerja di salah satu media minguan lokal. Dan sudah pasti menjadi orang yang paling gak waras diantara ke empat temannya itu.

Eniweii, aku akan ngelanjutin cerita perjalanan keempat teman ku yang gila bersama satu orang si ahli gila yaitu aku sendiri. Hari itu kita yang uda siap-siap lets go berangkat, memeriksa dan mengumpulkan persenjataan tempur pendakian. Tenda, Carrier, Sleepeng Bag, Nesting, Kompor Praktis, dan beberapa alat pendukung perang lainnya. Aku sempat terkejut dengan si Badugul Packing masukin barang”nya kedalam tas carrier si itam, oh ternyata dia bawa handuk mandi gitu.

“ Gul ko bawa handuk ? buat apa ??? mau mandi di sana ?” tanyak mc. Itam kekeh.
“ Jadi tak perlu bawak ?” jawab Badugul sotoy yang dibalas dengan kekehan kami semua, maklum, bagi dia ini adalah pengalaman pendakian pertamanya.

Dengan konsisi keuangan seadanya, kami berangkat dengan sepeda motor perjalanan ditempuh yang berjarak sekitar 7 jam perjalanan. Seorang teman sudah ngingatkan kami kalau perjalanan kami dimusim hujan, oleh karenanya kami harus berhati-hati dan mengingat resiko perjalanan ini akan semakin besar disaat cuaca yang tak bersahabat. Benar saja hujan menyambut perjalanan kami mulai dari Sibolangit sampai Lau Kawar. Target perjalanan yang kita taksir hanya 7 jam molor jadi 12 jam di tambah lagi motornya si Jenggot dengan kecepatan 1Km / minggu, selidik punya selidik ternyata kehabisan oli.

Tentang suka duka dan cerita” gila selama dalam perjalanan tak bisa ku uraikan dalam tulisan ini sebab kalau harus di uraikan bisa” kita jadi gelar tikar, mesan kopi satu tong, tambah kacang pak tani satu dus, plus kartu joker. (ini mau lek-lek an acara kawinan atau apa siih ben’s ?? ) HAKHAKHAK …

Hujan menyambut kedatangan kami, yang sampai tepat pada pukul 19.00, di kaki gunung tepatnya di Lau Kawar, dengan sigap kami yang semua udah kelelahan bagi tugas, Jenggot dan Itam mendirikan tenda, sementara aku dan Badugul menyiapkan logistic yang akan kami santap dengan sadis malam itu. Petualangan akan dimulai keesokan harinya.

Paginya setelah semua ready dan memulihkan stamina perjalanan dilanjutkan. Biasanya dalam perjalanan normal yang ditempuh untuk mencapai puncak 5-6 jam. Karena memang beban kami didalam tas carrier banyak, karena memang kami berniat untuk bermalam selama beberapa hari diatas, ditambah lagi kurang bersahabatnya cuaca alhasil perjalanan kami tempuh sampai dengan 8 jam. Nyali kami agak sedikit ciut, karena pada hari itu juga tidak ada pendaki lain yang naik secara bersama dengan kami, kalaupun berpapasan dengan pendaki yang lain mereka lebih memilih untuk tidak menginap di puncak karena cuaca yang tidak bagus.

Akhirnya dengan perjuangan serta kebersamaan, dan dengan jerih payah keringat kami yang bercucuran atas rahmat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa ke empat orang” gila tersebut sampailah di puncak akhir dari perjalanan kami. Ambooii..

Desiran angin menyambut kedatangan kami, hingga merasuki relung” jiwa menuju kedamaian abadi, sementara sayup” suara burung berkicau yang memecah keheningan bak nyanyian surga yang melintasi hati sanubari ditengah megah dan agungnya akan ciptaan Tuhan … Amboii.

Ohh… Nirwana.

Gubraakkk !!!!!!!
***

Setelah beberapa hari di atas dan persediaan makanan kami telah habis, dalam perjalanan pulang, kami sempat ketemu sama 4 orang bule” asal Rep. Ceko bersama seorang guidenya yang kebetulan berpapasan dengan kami. Karena memang namanya berpapasan yah pastilah mereka duluan yang say hello sama kita, mungkin mereka mengira kami adalah orang bunian penunggu gunung ini. Dalem ati pasti mereka berkata “busyet dah gue malah nemuin orang bunian disini, item, kumal, kurus lagi, sesuatu sekali niih “.

Mereka senyum” mesum, sementara guidenya si bule’ pria yang agak gemukan yang berwajah Batak masih ngos-ngos-an mungkin gak sanggup mengimbangi langkah kaki si bule.

“ Hallo Apah Kabarr ” Kata si bule terbata-bata yang berambut pirang. *perasaan emang rambut bule pirang” lah.
“ Hallo, wat is yo nem ? “ Lawan Si Badugul yang Sotoy membalas si Bule’.

Ini dia nih contoh siswa yang pelajaran bahasa Inggrisnya ponten 4, dari SD sampek kuliah pelajaran bahasa Inggris gak ada yang taunya, cuma bisa ngomong Yes, no, dan wat is yo nem doing.

Sementara si Bule Cuma bisa nyegir karena mungkin masih shock mengetahui ada manusia bunian yang pernah ikut bimbingan les bahasa Ingglis. Sementara si guide bermuka Batak masih ngos-ngosan mengatur nafas, mulutnya persis kaya’ ikan mas koki di aquarium.

“ Hii.. Can U Speaking Indonesian ? Come From U Nation ? “

Aku bertanya kepada mereka. Soalnya aku pernah punya pengalaman dengan pertanyaan ini. Kenapa aku tanya duluan dia bisa bahasa Indonesia apa enggak, karena aku pernah punya pengalaman ketika pendakian tahun lalu di tempat ini juga, susah” aku ngomong wes, wos, wes, wos pakai bahasa Inggris yang macam bubur pecal sama bule Ostrali, eh ternyata eh ternyata si bule’ biadab itu bisa bahasa Indonesia.

Kampreet. !!

Ternyata Bahasa Indonesia di beberapa negara udah dikenal dan mulai masuk kelas Bahasa Internasional looh. Keren juga ntar kalo kita jadi bule’ jalan” ke Zimbabwe, terus pas keluar dari pesawat dan dibandara mau urusan sama pihak imigrasi ketemu sama tente” gendut itam pakek daster ala Afrika yang ternyata dia petugas imigran dan terus tante keeling itu bilang gini dengan logat Afrikanya .. “ Eh, loe orang Indonesia yah, gueh bisa bahasa Indonesia loh, eh tau gak siih loe gue pernah nonton pilem Indonesia judulnya The Raid, tuh pilem keren banget book, yg di peranin ama cowok ganteng namanya Iko Wais, terus tuh yee.. apa lagi tuh anak gue yang masih SD demen banget ama pilem Indon yang judulnya Tendangan Si Madun di em en ce tipi” ?? ” HOOEKKSS !!!

“ Owh, No.. No.., We are From Ceko. ” Jawab si bule yang satu.

Terus mereka ngomong sama guide bermuka Batak yang udah ngatur nafas. Ngiutin perkataan si bule yang nanya” cepat nyocos yang udah kayak bus KUPJ –kejar setoran gak bisa aku terjemahkan secara keseluruhan tapi setidaknya kami mengerti apa yang dia tanyakan. Jadi sebenarnya mereka (bule” itu. Red) adalah sama seperti kami, mahasiswa juga yang lagi liburan dengan menjelajahi beberapa pegunungan di Indonesia. Mereka sempat nanya kepada kami.

“ What you get from mountain climbing ? ”

Maksudnya sih mau ngelawanin pakai bahasa Inggris jugak, karena ga’ bawa laptop dan modem buat koneksi ke google translate aku jawab aja ke bahasa Indonesia yang disambung sama ajudannya si pria gendut berparas Batak yang menjadi Guide mereka.

“ Mendaki gunung itu bagi kami adalah Olahraga tanpa gelar juara, ada pencapaian dan kepuasan batin tersendiri jika anda bisa menapaki puncaknya. Bagaimana ketahanan fisik, mental serta kesabaran kita di uji untuk sampai kepuncak dengan susah payah. Ketika sampai diatas puncaknya kita akan melihat betapa kecil dan tidak ada apa-apanyanya kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan, dan menyaksikan langsung betapa indah dan dasyatnya semua yang telah Tuhan ciptakan untuk kita, pengalaman mendaki gunung sampai ke puncak tidak akan mudah didapatkan oleh orang-orang yang punya banyak uang tapi tak mempunyai fisik yang kuat, mereka boleh pergi ke belahan dunia mana saja dengan uang dan hartanta, tapi jangan harap mereka sampai ke puncak gunung tanpa usaha dan kesabaran yang kuat ”

Ohh.. betapa kerennya aku ketika menjelaskan dengan gaya sotoy dihadapan mereka. Sementara si penerjemah terus aja mentranslatekan apa yang aku bacotkan.

Supaya agak terlihat keren dan terlihat dramatis, aku tutup dengan votenya “ SOE HOK GIE “ tokoh yang aku kagumi, serta pelopor pendirinya terbentuknya organisasi MAPALA di Indonesia.

“Mengapa lama tinggal di kota (Jakarta) mendingan naik gunung. Di gunung kita akan menguji diri dengan hidup yang sulit, jauh dari fasilitas yang enak, biasanya ketahuan seseorang itu egois atau tidak. Juga dengan mendaki gunung kita akan dekat dengan rakyat di pedalaman. Jadi selain fisik sehat, pertumbuhan jiwa juga sehat. Makanya saya naik gunung.” Soe Hok Gie 1969.



*persembahan buat anak” WAK LAABU ADVENTURE Asahan- Tg.Balai. (Warung Kumpul Anak Alam Bersatu ).

Kamis, 06 September 2012

Punya HP Black Berii ? Wajib Baca Tulisan ku ini.

Yang gak punya, silahkan baca aja, diakhir tulisan ini ada quiznya yg berhadiah hape belack berih
Dear Bens Holic…

Pertama apresiasi aku kepada kalian, yang sampai saat ini masih tetap setia menunggu-nunggu, tulisanku yang ancur ini. Pasti kalian akan bertanya – Tanya kira-kira bahan apa lagi yang akan aku gecorkan1) kepada kalian semua melalui tulisan newbie ku yang tak ada apa-apanya ini.

Aku yakin guru SD bahasa Indonesia pun akan memaki gaya tulisan ku ini ketika ia membacanya. Betapa tidak, bahasa yang aku poles dengan gaya pasaran yang gak karu-karuan ini kok masih ada yah yang mau membacanya karena tak sesuai dengan ejaan KBBI maupun ejaan Tempoe Doeloe ?? nah looo baru nyadar kau wak Ben’s. hihihi…

Sebelumnya aku mau informasikan dulu kepada likers setia FB nya Perdana Oi Ben’s ini, bahwa kalianlah (para Ben’s Holic / baca: sebutan untuk penggemarnya Perdana Ben’s ) yang hari ini bisa membuat aku bertahan untuk menulis. Ada beberapa teman dari Jawa dan luar Sumut (baik yg aku kenal langsung atau hanya menjadi teman di akun fb ) yang sempat chat di obrolan dengan mereka kalau ternyata mereka selalu menunggu dan membaca postingan apa selanjutnya yang akan ku tulis. Wahh pede sekali yah orang ini, tak bergetar sedikitpun bibirnya Gem ! hihihi…. Akhh, aku memang bukan apa-apa tanpa kalian. Plookk.. ploookk.. plookkk… suara riuh orang tepok tangan. Oke aku harap kalian masih Stay On untuk mendengar bacotan di Saluran Times News Romance melalui size 12 Fm.

Kali ini aku akan cobak membahas tentang teknologi, khususnya dunia telekomunikasi. Aku akan mengkuliti tentang HP. Iyah tentang Handphone. Walau sebenarnya memang hampir 50% saham Nokia di Finladia itu adalah punyaku (dalam permainan monopoli). Aku tak peduli !! Akan ku bacotkan tentang HP di sini … loh bang ben’s kok ngomel-ngomel siih .. !

Yap, ponsel alias hape yang kini udah menjadi barang yang gak aneh lagi bagi kita. Emang sejak kapan hape itu aneh ? Mungkin kalo jaman atok adam dulu iyah . *sambil tepok mata kaki, kalo tepok jidat mah udah biasa. Hiihihi. Aku masih ingat ketika itu pas jamannya aku masih kelas 1 SMA (pastinya setelah perang dunia ke II, atau sekitar tahun 2005 Masehi) // ribet kali kau bens bilangkan tahun aja … tapi biar kau agak bacanya golaak2) bacanya … punya hape pertamaku merknya nokia* 8250 (karena seperti yg aku katakan tadi sebagian saham nokia adalah kepunyaanku, maka aku sah-sah saja menyebutkan brand nya ) .

Dikisahkan, Nokia 8250 ku itu ku beli seharga lima ratus ribu lebih, untuk membelinya saja aku harus berjihat seperti; rela gak jajan, terus rela jalan kaki ke sekolah, mark up (penggelembungan dana) uang buku dan LKS, terlibat kasus percobaan korupsi uang sekolah, sampek ngompas anak SMP di samping SMA ku, demi mendapatkan barang yang bernama HP, dan hape pertamaku adalah Nokia 8250. Setelah melalui perjuangan itu dan setelah saya berobat ke Klinik Tong Pank maka saya bisa punya hape. Telimakasih klinik Tong Paank… (Gaya tertimoni Iklan di Tiipi yang banyak di pakai orang di status fb setelah orang2 pada menggolakkan iklan Tong Pank di jejaring sosial, habis itu gem, tak pernah ku liat lagi iklannya di tipi…) hihihihi…

Pada jaman SMA ku dulu, HP adalah barang yang langka, yang pakai HP di sekolah masih satu dua orang saja. Misi aku punya hape sama seperti anak ALAY yang lain dijaman ku SMA.Oh iya baru ingat aku di tahun 2005 belum ada mengenal istilah alay… Tak lain dan tak bukan misi aku punya hape adalah untuk pedehkateh sama cewek-cewek melalui sms. Hihihhii… Masih ingat kali aku pada waktu itu untuk nge-sms aja tarifnya masih 350 rupiah atau setaa dengan permen kiss tiga bijik, dan sekali ngisi pulsa minimal 20 ribu. Apa enggak dalam aku dibuatnya, hah ! terpaksa la melakukan aksi sporadis yang aku ceritakan di atas tadi selama berbulan-bulan demi HP. Fitur yang ada di Nok. 8250 ku itu menurutku lumayan lah dijamannya, pertama suaranya yang “monoponic” yang kalok misalnya ada pesan masuk suaranya nyaringnya bukan main, terus ada infra red nya, terus ada radionya lagi, terus ada ….

Woy, Ini sebenarnya mau jual HP atau cemana sih Ben’s ?kemana mana nyo cerita kau ini … Bah !!! Iya pulak yah. Hehehe… Dalam tulisan ini sebenarnya aku disini cuman mau ngingatkan untuk para pengguna hape yang bermerek BeBe (black berry). Kelen pakek Bebe, macam tak kelen anggap lagi sekitar kalian ini Bah !!! secara tiba-tiba tenggorokan si Ben’s keselek obeng ! Hoeekz !! Ketika itu aku bersama tiga orang temanku yang lain sedang nongkrong di sebuah café pinggir jalan. (sebab kalau café ini berada jalan ditengah pasti jalanan jadi macet dan kami di tabrak mobil atau motor ).

Setelah selesai makan menikmati menikmati menu hidangan indomie penyet (menu baru) yang kami pesan, kami berempat asik sedang ngobrol membicarakan tentang suatu agenda kegiatan yang akan kami buat. Awalnya kami secara bergantian mengobrol setelah itu piiiinggg, bunyi dari Hp Black Berih teman ku si A, alhasil tinggal ber tiga diskusi kami, selang satu menit kemudian bunyi lagi twiiingg … dari hape Black Berih temanku si B, tanpa cincong lagi si B sudah sibuk dengan Black Berihnya pula, dan selang beberapa menit kemudian jreereeng .. suara Black Beri Messanger dari teman ku si C, lantas si C pun sibuk dengan HPnya juga. Tinggal lah aku yang melongo menyaksikan ke tiga kawanku ini senyum-senyum sendiri di depan Bebenya. Karena dari kami berempat cuman aku yang tak punya Bebe.

Kelen pastinya pernah dengar peribahasa yang dari negeri antah berantah itu yang bunyiknya kira-kira kayak gini …
“ Ayam ajaaa dicuekin matii, apa lagi manusia ! “

Hah itu lah palak4)nya aku sama kawan-kawan ku ini, tanpa mereka sadari mereka cuekin aku disitu. Sambil menghisap dalam rokok ku aku berfikir, …. Kenapa lah gak kelen Bacok aja aku disini, bacok aku sekarang cepaattt, Bacoookk … !!! dari pada dicuekin aku kayak gini !! *pala la kek gitu kali Ben’s. Kadang-kadang aku jugak bisa alay dan lebay loch ! hehehe……

Nah sob … Sebenarnya inilah yang akan aku sampaikan kepada kalian yang membaca tulisanku ini, walau kesannya kalian golak-golak membaca tulisan ini karena gaya tulisanku yang bergenre opini humor ini tapi ada pesan langsung yang ingin aku sampaikan kepada kalian.
Jikalau lah kelen (yang pakek hape bebe) tau nya aku canggih kali hape bebe itu, karena aku jugak sebenarnya pernah 2 bulan merasakan punya dan pakai bebe, karena ku pikir pakai HP BB itu (baca; BB; Banyak Biaya. Red) makanya aku putuskan untuk menjual hape itu. *gak penting.

Gini ajalah dri studi kasus ceritaku diatas, aku cuma menyarankan kalaulah kita sedang diskusi, duduk ngobrol dengan teman, tiba-tiba ada BBM-an yang masuk, maka janganlah kita terus tidak mengacuhkan orang-orang disekitar kita. Bukan gak sakit ah, di cuekin itu, sedangkan ayam aja diccuekin bisa mati. Kenapa kita lebih mementingkan dan menyibukkan diri dengan membalas BBM-an atau status di media sosial yang ada di BB, sedang orang disamping kita diacuhkan. Memang teknologi bisa membuat yang jauh menjadi dekat, bukan berarti yang dekat menjadi terabaikan.

Aku pikir demikian lah, banyolan dan pesan yang aku sampaikan melalui golak-golak ini, dan kami sangat berharap kepada pengguna bebe, khususnya pembaca setia www.perdana-bens.blogspot.com maupun likers nya facebook Perdana Oi Ben’s untuk tetap menghiraukann orang-orang yang ada disekitar kita karena kami sesungguhnya bukanlah ayam. Tengkyu… Mauliate5)

Wassalam. Begadang dalam kamar, 5 september 2012, jam 04.11 WIB.

*********
1) gecorkan : istilah bahasa medan ( ributkan; ceritakan.red)
2) golak : (istilah bahasa di asahan / tanjung balai, artinya tertawa)
4) pakal : ( bahasa medan : kesal )
5) mauliate : bahasa batak; terimakasih.

Senin, 03 September 2012

Kuli Tinta Veteran


“ Bupati pun menunggu apa yang ditulisnya pagi ini “

 Masih buta lagi matahari di dalam kamarku. Jam dinding usang kamarku masih menunjukkan jam 07.30 pagi. Bagiku, jam segini masih pagi buta, sedang asik-asiknya berlayar di dalam dunia mimpi dan aku baru tertidur di jam 4 pagi dini harinya, karena memang kebiasaanku yang selalu begadang di dalam kamar. Entah kenapa memang aku selalu tidur ketika ayam di samping kamarku mulai berkokok. Insomia ini begitu susah untuk aku hilangkan, kalau sudah begini, biasanya capucino panas dan lantunan lagu reggae ditambah lagu-lagunya bang Iwan Fals yang menjadi kawan setia dari mp3 laptop ku. Aktifitas malam menjelang pagi ini seperti biasa ditemani dengan koneksi internet dari modem, menjelajah isi dunia dari kediamannya mbah google.

“Kriiiiingggg…. Kriiingggg…. “ suara bising dari handphone bebe cinaku dipagi yang buta tadi.
Sebenarnya masih malas aku mengangkat gagang hanphone, aku terbiasa bangun jam 9 pagi. Karena kurasa suara dering hp ku ini memekakkan isi kamarku, alhasil ku angkat.
 
“ Hah, Ben.. kenapoo lah lamo kale ko angkat ? di mana kau ?”

“ owh, pak BeKa, masih di rumah aku ini pak “

“ Masik tidor kau lagi.. anak muda sekarang kok malas kali, jam berapa lagi kau mau bangun, Bapak udah di kantor nii, ke kantor la kau, kunci kantor sama muu kan,  ada berita ini yang mau kau ketik, cepat yah Bapak tunggu  !! “
 
“ Oke la pak, ke kantor sekarang aku “ Ku lawan rasa kantukku, sambil bergegas mandi menuju kantor.

 ***


Kecil-kecil suka baca koran.

Sebelumnya aku belum cerita yah, kalau aku sekarang bekerja di salah satu surat kabar mingguan lokal dikotaku. Posisiku sebagai staff redaksi, begitulah kira-kira tulisan pada pers card identitasku, yang kurasa udah paten kali posisi itu. Masih ingat dalam pikiranku waktu itu ketika kelas dua SD, Perdana apa cita-cita mu ?? Tanya guru SD kepadaku. Dengan sigap aku jawab wartawan buk ! Entah apa arti wartawan itu aku pun tak tau ketika itu.

Waktu kecil memang aku senang sekali baca koran. Tiap pagi ayahku selalu membeli koran, karena ia berdagang setiap hari keluar kota. Pada malam hari ia pulang dari luar kota, pasti yang duluan aku bongkar dari karung dagangannya adalah koran. Bahkan aku pernah mengkoleksi kop kepala judul koran sampai puluhan jumlahnya, yang berasal dari Sumut, Riau, Aceh dan Jabodetabek ketika itu aku masih SMP, kalau ada teman, atau saudara yang jalan-jalan keluar kota aku hanya minta dia untuk membelikan oleh-oleh koran. Memang aneh lah kau ini bens!!, untuk apa kau ko simpan banyak-banyak kepala koran tu ?,  Namanya jugak koleksi Boy !

Akan tetapi hobiku mengkoleksi kepala kop koran itu tak kulanjutkan lagi, ketika itu secara tak sengaja kakak sepupuku membersihkan kamarku dan membuang semua koleksi yang kupunya yang di kiranya sampah. Sejak saat itu berakhirlah hasratku untuk mengkoleksi kop kepala koran.


Wartawan Veteran.
Nah, balek lah kita ke cerita pak BK yang menelpon ku itu tadi. Beliau adalah wartawan senior kalau bisa aku bilang dialah kepala suku dari semua wartawan di harian mingguan kami. Kalau ada sebutan di atas senior, kepala suhu, atau apalah namanya maka itulah yang pantas untuk sebutannya. Usianya tiga kali lipat usiaku. Dia telah menjadi wartawan sejak muda,  mulai dari masa orde baru, orde lama, reformasi, kabinet Indonesia bersatu jilid 1&2, BK adalah nama inisialnya, biasa memang kalau wartawan media cetak selalu mencantumkan inisial nama pembuat berita pada akhir rilis beritanya.

Rasanya kalau berita BK udah masuk ke meja ku, kepala ku ini mau pecah membacanya. Gak tau mana pangkal dan mana ujung beritanya main gasak dan tulis saja. Semua bisa dijadikannya berita. Resepsi pernikahan di samping rumahnya pun bisa ia jadikan berita. Tulisan tangan dengan huruf morsenya dari kertas HVS yang dibaginya menjadi dua ditambah lagi, bau minyak kenyonyong dari aroma kertas rilis beritanya mungkin karena kertas itu terlalu lama disimpan dalan saku jaketnya membuat kepala ku pusing, maklum seusianya yang tua belum sempat mengenal dunia komputerisasi jadi akulah yang menjadi tumbal untuk mengetik dan edit apa yang ditulisnya.

Wartawan senior ini memang tinggal di daerah pedalaman pesisir sekitar 2 jam perjalanan dari kantorku, dan disitu lah areal wilayah kerjanya. Memang dalam dunia jurnalis tidak mengenal pensiun dan ia telah terbiasa mencari berita sejak ia muda.

“Apak, udah biasa dari muda dulu carik berita, kalok dulu rajin carik berita dan dapat beritanya banyak, kalo sekarang cuman bisa ngirim satu dua berita aja la tiap minggunya” Ujarnya singkat ketika aku sempat ngobrol dengannya.

“Udaah ketik aja beritanya, ko edit-dit la itu bahasanya “ Perintah pimred ku, yang kubalas dengan kekehan.
Betapa tidak dibikin pusing aku dengan tulisannya kali ini, entah dimana 5W 1H dalam beritanya aku pun tak tau. Kontribusi dan loyalitasnya memang dulu besar dulu untuk surat kabar ini, mungkin itu yang membuat ia menjadi disegani dikalangan mediaku. Bahkan, bupati pun pasti menunggu untuk membaca apa berita yang akan ditulisnya pagi ini. Akhh.. memang pekerjaan menjadi wartawan ini tak pernah mengenal usia dan waktu.

 ** *


Sebenarnya baru dua bulan aku menggeluti pekerjaan ini di dunia pers, selain memang keingianku dari kecil bercita-cita menjadi wartawan, dan sekarang aku berkeinginan untuk bekerja menjadi pewarta di salah satu stasiun televisi. Menjadi wartawan memang kini bisa dilakukan oleh siapa saja. Apalagi memang sekarang orang begitu mudahnya mendapatkan kartu pers, siapa saja bisa menjadi pers. Terlepas dari sisi baik ataupun negatifnya pers.

Pekerjaan sebagai kuli tinta / wartawan menurutku adalah pekerjaan yang menantang, bagaimana tidak seorang wartawan harus bisa mencari berita atau informasi yang akurat, dipercaya dan dikutip oleh sumbernya langsung untuk selanjutnya disebarkan ke media sebagai informasi public itulah menurutku proofesi seorang wartawan. 

Namun, kini profesi di dunia jurnalistik ini banyak disalah gunakan untuk kepentingan-kepentingan pribadi, kelompok, partai, pemimpin / penguasa ataupun yang lainnya walau tak semua wartawan yang demikian. Bayangkan saja seorang teman yang aku kenal di pasaran dengan mudahnya mendapatkan karu pers tanpa dibekali bagaimana sebenarnya pengetahuan seorang jurnalis itu dalam menghimpun berita. “ kalau punya kartu sakti ini, (kartu pers, red.) maka enaklah awak mau kemana aja gak usah takot-takot lagi, mau sama polisi pas razia aman la, atau urusan-urusan administrasi-administrasi” katanya.

Memang dalam dunia pers ada Undang-undang pers no 40 Tahun 1999, yang melindungi pers. Walau profesi ini kini dipandang sebelah mata oleh sebahagian masyarakat, akan tetapi pers adalah pers. Baik dan buruknya pencitraan bangsa ini ada ditagan pers. 


Selasa, 21 Agustus 2012

Labirin [Cinta] Akal dan Rasa


 


Malam itu  memang aku tengah di sibukkan dengan interaksi yang tak pernah aku lakukan sebelumnya. Seumur hidup memang aku belum pernah berkomunikasi serius dengan seorang wanita. Kita, remaja yang mencoba mencari jati diri, ketika itu memang tengah dimabuk asmara. Saat tak sengajanya bola mata kita beradu, saling berbalas senyum, moment itu secara sengaja kita lakukan. Saling mengintai di antara lorong kios tempat dimana kita bekerja. Kita memang memiliki rasa yang sama. Amboi, indah memang rasa itu.


Ketika itu,  jemari taganku menjamah tombol-tombol seluler dengan penuh semangat bahkan menjurus kasar. Hal yang tak pernah aku lakukan sebelumnya. Malam ini melalui komunikasi singkat seluler, kita mencoba kerucutkan permainan hati ini.

“ Mau kah kau menjadi pacar ku ?? “

Aku mencoba mencatat sejarah dalam hidupku, karena kalimat ini tak pernah aku ucapkan sebelumnya. Aku hanya sering melihatnya di adegan sinetron. Walau terkesan tak sejantan yang dilakukan kebanyakan pria lain, tapi untuk mengungkapkan ini saja jantung dan nafasku berkolaborasi hebat, mengguncang beribu-ribu skala richter getaran didalamnya.

Kau tak lekas membalas. Aku pun terus was-was, seperti hakim yang akan memfonis sebuah keputusan eksekusi mati kepada terpidana kasus berat.

“ I Love U to .. ! “

Ketika itu aku tak bisa memastikan apakah aku masih berdiri memijak tanah, jantungku berhenti berdetak. Masih jelas dalam ingatanku moment itu 20 agustus 2008.

*  *  *
Kita menjalani sedemikian heroiknya perjalanan asmara ini. Mengorbankan apa saja demi hubungan kita. Membantai dan menetas setiap permasalah yang menghadang jalan kita. Saling menutupi kelemahan di antara kita, saling berbagi dan mengisi. Kita telah membicarakan dan menyatukan visi dan cita-cita kita bersama. Aku ingat tentang heroiknya aku ketika itu mengantarmu ke kampus dan terjebak di bawah derasnya hujan. Atau tentang perjuanganmu karena malas nya aku mengerjakan tugas akhir kuliah, kau begadang untuk menembus kebodohan dan kemalasan ku. Hingga kita sama-sama selesai kuliah.

 Jangan ditanya tentang berapa ratus masalah yang coba menghadang perjalanan kita. Setiap perjalanan dan hubungan pasti mempunyai dinamika tersendiri, kekuatan kita karena kita bisa saling mengisi membunuh manuver – manuver itu satu persatu dengan perlahan.

Semua mengenal kita. Sesekali memang kita membuat iri orang – orang yang sedang merajut rasa seperti kita, yang terkadang sering terkalahkan dalam dinamika, terjebak dalam manuver-manuver hati.  
Tak terasa empat tahun untuk semua itu adalah waktu yang amat panjang untuk kita lalui. Yah sebuah track record bagi kita, dan orang-orang yang kagum pada hubungan kita.

*  * *
Hingga pada akhirnya kita sama – sama menyadari bahwa tak ada hal sekecil apapun yang terjadi karena kebetulah. Bahwa tak ada kejadian sekecil apapun yang tanpa perencanaan. Semua telah tersusun dan terencana rapi tanpa kita ketahui, dan ditakdirkan tanpa ada satupun yang bisa memberikan bantahan atas ketentuan itu.

Aku dan kau menyadari, apa yang kita lakukan ini adalah merupakan gejolak rasa dalam hati yang tak bisa terkalahkan, walau berulang kali kita terjebak dalam onani rasa yang mencoba menghakimi jalan kita. Kita memang saling mencinta.

Ketentuan telah ditentukan, hingga pada akhirnya kita telah sama-sama menyepakati bahwa akal dan perasaan tidaklah dapat berjalan beriringan. Ketika kita mulai mengkaji tentang perasaan yang kita punya yang tidak akan pernah berubah dan  tetap sama. Tapi mungkin tidak tentang akal, yang membuat kita bisa berfikir yang terbaik demi kebaikan bersama. Kita telah mengkaji, dan memperlajari.

Aku sebenarnya hampir sinting mempelajari ini semua akan tetapi kita sama –sama mempertahankan komitmen masing-masing dan mulai mengerti tentang kenapa harus berpisah pada akhirnya. Kita tak mempunyai solusi. Aku tak sanggup dan siap untuk menjemputmu secepat itu. Susah memang untuk dijelaskan dengan retorika dan logika akan tetapi ini adalah untuk kebaikan kita bersama, dan menjadi pelajaran bagi kita.

Semua telah menjadi perencanaan dan ketentuan- Nya. Kini kau telah akan dijemput oleh seseorang yang telah memang ditakdirkan. Walau seseorang itu bukanlah aku, tapi kita telah meyakini bahawa tak ada kejadian yang terjadi tanpa perencanaan dan ketentuan-Nya.

Hingga pada akhirnya …

“ Semoga kita bertemu di syurga, Insya Allah karena kita saling mencinta karena Nya “ kalimat pasti yang kau ucapkan terakhir kali kepadaku.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best CD Rates