blog edit

Minggu, 25 November 2018

Zaman ke Zaman Bioskop Kisaran



Zaman millennial saat ini, bioskop bagi masyarakat di kota Kisaran, Kabupaten Asahan masih menjadi  hiburan ‘barang’ baru. Kendati demikian, tak bisa dipungkiri anak muda kota Kisaran di masa dulu sempat menikmati kejayaan bioskop pada sekitar awal tahun 1980-an hingga pertengahan tahun 1990 - an. 

Sebut saja tiga nama bioskop familiar yang sampai hari ini bekas bangunannya masih beridiri tegak di jantung kota Kisaran, ada Varia, Jaya dan Ria. Ke tiga lokasi ini kerap menjadi tujuan kaula muda saat itu, tergantung kitanya punya duit berapa untuk membayar tiket menonton. 



Varia kini masih berdiri kokoh di Jalan Rivai, Keluaran Kisaran Kota. Bangunan aslinya masih tetap dibiarkan utuh meski dipelataran ex bioskop itu kini beralih fugsi jadi latar pedagang kaki lima. Bekas bangunannya masih utuh. Menengok kondisi dari celah pagar tuanya, seakan tempat ini masih bisa memutar kembali ingatan ketika masa jayanya.

Varia bisa dibilang bioskop yang paling berkelas di kota ini. Memiliki tiga studio, saat itu menjadi satu satunya tempat nonton yang dilengkapi fasilitas AC. Mewah. Kalau mau menikmati suhu ruangan ber-AC agar dibilang ‘pernah’ maka anak muda saat itu pergi- nonton ke Varia. 

“Tergantung kalau kau punya duit berapa saat itu kita mau nonton. Yang jelas untuk di Kisaran ini, bioskop yang berkelas itu di Varia karena studionya ada tiga dilengkapi AC. Kalau duit pas pasan tapi tetap mau nonton datang lah ke Jaya atau Ria,” kata Ismanto warga kota Kisaran mengingat kejayaan fasilitas bioskop saat itu.   

Berbeda dengan Varia. Nasib bioskop Jaya agak sedikit lebih terawat tapi keberadaannya sekarang berubah fungsi. Dari sisi luar gedung kelihatan lebih lebih terlihat rapi. Sekarang bangunan yang berlokasi di Jalan Diponegoro (ujung) ini sudah berpagar beton. Bangunan ini dikomersilkan oleh pemiliknya sebagai gudang logistik barang.

Konon, Bioskop Jaya dikenal sebagai tempat tontonan film yang paling idialis karena memutar film film Nasional ketimbang asing. Tiket masuknya juga ramah dikantong. Jadi primadona masyarakat ekonomi bawah.

Sedangkan Cahaya, kondisi bangunannya kini nyaris tak berbekas. Letaknya di Jalan Sisingamangaraja, bangunan ini sekarang sudah berubah bentuk menjadi rumah sakit swasta Setio Husodo. 

Cahaya Theater atau bioskop Star ini dikenal sebagai tempat nonton paling ‘mesum’ di kota Kisaran. Di tempat ini pernah terjadi aksi pembakaran gerakan spontanitas masyarakat sekitar tahun 1993. Tepatnya di bulan Ramadhan, masyarakat yang geram usai shalat tarawih masa ramai ramai melakukan pembakaran dan pengrusakan terhadap bangunan gedung bioskop.


Star kemudian sempat ditutup sementara oleh pengelolanya dan berubah nama menjadi Cahaya Teather. Namun berubahnya nama menjadi Cahaya masih tetap dengan gaya sajian film ‘mesum’ nya. Tak lama bioskop ini ditutup oleh aparat pemerintah setempat.

Dipenghujung tahun 1990 – an industry  bioskop memiliki tantangan yang berat setelah lahirnya Video Compact Disc (VCD). Pembajakan film marak terjadi. Pelaku hiburan bioskop saat itu undur diri.

***

Sekarang bioskop udah ada di (Kisaran). Keberadaannya sekarang tak hanya dinikmati oleh pecinta cinema yang hobi nonton di akhir pekan. Untuk penonton garis keras, bioskop merupakan ruang apresiasi bagi pelaku industri film. Bagi generasi millennial, ini spot kencan yang harus dikunjungi jika berkocek tebal. Hehe..

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best CD Rates