blog edit

Rabu, 19 Oktober 2011

Adventure 2 warna 15-16 oktober 2011

Pendakian kali ini ke sibolangit 2 warna, bersama anak2 GeMPAR kita membawa peserta yg pengen ngerasakan gimana petualangan di alam bebas itu. Brangkat menurut jadwal jam 8 molor menjadi jam 9.45 karena ada persiapan perlengkapan yang kurang. sekitar 18 orang perserta dan 10 orang personil GeMPAR yang menjadi kekuataan dalam pendakian kali ini. 
Sampai di sibolangit sekitar jam 15.00 wib, pemdakian di mulai 30 menit berikutnya setelah membayar registrasi sebesar 15 ribu. Medan pendakian memang agak licin dan basah karena musim hujan, karena kami memang berangkat ketika musim hujan, kepada peserta juga sudah di ingatkan supaya membawa mantel, dan akhirnya kekhawatiran ku terjadi juga, sekitar 300 meter lagi sampai tujuan, hari yang sudah semakin gelap, hujan pun turun dengan lebatnya petir menyambar, parahnya beberapa peserta ada yang membandel tidak membawa mantel, akhirnya ada sebagian yang basah2an. termasuk aku juga salah bawa mantel, yg ku bawa mantel versi egois dengan model baju, tak sadar membawa carrier kapasitas 60 liter, dan carrier pun basah, untung saja aku udah safety dalam packing segala barang2 udah di bungkus plastik, jadi cuma carrier nya aja yang basah. Hujan malam itu seakan mengingatkan aku akan moment bersama beberapa perintis di lokasi yang sama di tahun 2009, berteduh dalam tenda yang tidak terpasang secara utuh.
Karena memang sudah terjebak hujan team pun memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan, karena perjalanan berikutnya akan menyebrang sungai dan kami memprediksi air sungai akan meluap. hingga kami pun memasang tenda untuk berteduh, hujan semakin lebat dan untung nya tidak berlangsung lama reda jam 9 malam. Tak ada pilihan dan aktifitas lain selain menambah asupan tenaga memasak dalam tenda. makan malam ala GeMPAR pun jadi, dengan menu indomie di rendam air hujan yang kami rebus terlebih dahulu. 
karena memang ketika membangun tenda kami agak kesulitan untuk mencari tapak mendirikan tenda karena tanah yang hampir semua tergenang air, serta posisi tempat kami camp dengan tanah yang miring karena di samping kami ada tebing dan memang potensi untuk longsor. Alhamdulilah gak terjadi apa2 sampai keesokan pagi nya. malam di dalam tenda sebagian personil memang memilih untuk melewatkan malam dengan bercengkrama dan menghabiskan masih sempat2 nay lagi beronani waktu di balok2 kartu joker. sementara aku memilih tidur di luar tenda... posisi saat itu memang sulit untuk memejamkan mata, karena tenda yang kami bangun dengan tanah yang basah. sementara aku bisa tertidur dalam posisi apapun kecuali berdiri (belom pernah nyoba ) wew ...
Ke esokan paginya setelah sarapan dengan menu ala anak GeMPAR, si abank dan  owalah juru masak dengan masakan yang sudah akrab di lidah anak GeMPAR menyiapkan menu sarapan pagi nya. "bubur kacang hijau" yang sedaap kami rasa, guna menambah asupan tenaga perjalanan berikutnya, karena memang kami belum sampai tujuan. Mungkin di lidah peserta agak asing ... tapi semua melahap nya dan nyummiii....
aku, kompenk, dan bang_dat ; ( dibelakang tenda darurat yang kami bangun )

Aku masih ingat 3 kali terakhir kali ke sini dan membandingkannya dengan pendakian sebelumnya, sungguh banyak sekali perubahan. jalan track pendakian yang sudah lebar karena memang jalur ini sudah menjadi jalur wisata pendakian. banyak sampah yang di jumpai di mana2, sayang sekali aset kekayaan alam di sumut ini dengan biaya registrasi masuk 15 ribu dengan bukti pembayaran kwitansi  yang tidak jelas penggunaan nya. :(

Setelah sarapan, team bergegas untuk segera melanjutkan perjalanan sekitar 30  menit lagi melewati susur sungai. sekitar jam 9 team pun bergerak dan membalas semua rasa penasaran peserta ketika sampai di tujuan dengan keindahan alam telaga 2 warna yang tersimpan cantik di dalam gunung. beberapa crew, dan peserta melampiaskan capek nya perjalanan dengan berfoto dan mandi2. namun aku untuk memilih untuk menyalakan kompor memasak persediaan asupan gizi berikutnya, dalam keindahan 2 warna ini  tapi sebenarnya dalam hati aku banyak memperhatikan perubahan2 alam yang tidak terurus, sangat banyak perbedaan2 ketika aku ke tempat yang sama di tahun 2009. dan yang kami bicarakan ketika pertama kali kami ke sini pun sudah terbukti, sampai ada "namboru2" yang rela membopong dagangannya dengan perjalanan lebih dari 2 jam ( bagi kami ) ke lokasi ini, untuk harga sebungkus rokok "club mild" di jual seharga 18 ribu, wew !!! setimpal untuk perjalanan yang tak terpikirkan masuk hutan ini ... bahkan sudah tersedia kamar ganti, bak pemandian di bukit lawang ... :D
aku dan sabatku zefri dengan back ground telaga 2 warna.

menu makan siang di siapkan, kali ini akan mencoba untuk cicipin ikan sarden yang di kolaborasikan dengan indomie, setelah kedinginan dan capek untuk foto sana sini, sementara aku, badai, abank, dan beberapa crew mempersiapkan kompor memasak air untuk sekedar nge-teh, dan masak makan siang.

lagi nyiapkan kompor infuse, untuk sekedar menghangatkan badan dan masak nasi...

tanpa bacot lagi setelah makanan yang di tunggu2 tadi siap untuk di makan, kita semua makan dengan menu ala kita genk.... sepiring berlima, sementara aku untuk yang kadua kalinya dan tanpa masalah makan dalam periuk berempat... aseeekkk....

setelah makan dan puas dengan semua keindahan alam yang membuat peserta rela untuk gembel2an di sini sekitar jam 12 kita gerak pulang , nampak jelas rasanya kepuasan peserta pendakian kali ini, ternyata peserta yang ikut ga pada manja dan ga terlalu susah bawanya, dalam perjalanan nanjak atau pun turun mereka ga' banyak ngeluhnya, yah setidaknya ini lah yang aku inginkan dari mereka, dan selalu cerita bangga pada kawan2 yang belum pernah nanjak sebelumnya bahwa kegiatan masuk keluar gunung atau hutan  ini bukan kerjaan yang sia-sia di mana kita bisa merasakan hidup yang serba terbatas, tau watak dan karakter teman dan harus bisa menjaga persaudaraan dan kekompakan, menghilangkan sifat egois dan mau menang sendiri, intinya tetap menjalin persauudaraan.selain menikmati kaindahan alam ciptaan Tuhan yang maha dasyat.
dan ini lah kami GeMPAR yang akan meninju mukamu jika kau mengatakan kerjaan kami jalan-jalan... !!!
maka dari itu di antara kami (crew) sudah saling seperti saudara sendiri, seperti terlahir dari satu rahim.

Perjalanan pulang ke kisaran pukul 16.30 sore dalam bus aku masih penasaran dengan kegiatan yang kami rencakan ini spontan langsung aja ku buat peserta untuk menuliskan pesan kesan selama perjalanannya bersama GeMPAR karena ku tau banyak di antara mereka yang ini adalah pendakian perdana nya, namun alhamdilulah mereka semua puas dengan petualangan hari ini dan tak akan pernah terlupakan seumur hidupnya sama ketika aku melakukan pendakian pertamaku dulu.
Dalam hati aku bangga karena memang pencetus ide untuk kegiatan ini dan menjawab vakum nya GeMPAR organisasi yang sempat aku dirikan di 2009, aku juga yakin crew yang lain begitu juga. walaupun jujur sebenarnya ni kegiatan tidak diketahui oleh kampus meski membawa nama lembaga, dan aku agak sedikit ciut juga ketika kawan2 ku di introgasi direktur yang kebetulan tahu keberangkatan ini, yang tanpa konfirmasi, karena kalau aku pikir harus ngomong, lobi sana sini, harus ini itu, dengan konstribusi gag jelas, kegiatan ga akan terlaksana... rasanya sudah cukuplah kami mengikhlaskan nama kami " dijual" di brosur kampus tanpa ada konstribusi ke pada kami, setidaknya aku dan kawan2 GeMPAR banggga bisa menghidupkan orgaisasi kami dengan iuran kas yang kadang2 maceet...
namun satu kalimat motifasi yang membaut aku yakin bahwa "TUHAN TIDAK PERNAH TIDUR DAN SELALU BERSAMA ORANG-ORANG PEMBERANI !!! "
"Amazing Adveture " tunggu pendakian kami berikut nya ...

Salam lestari .....

" Bagaimana Seseorang Bisa Mencintai Tanah Airnya, Jika ia  Tidak Pernah Melihat Langsung Keindahan dan Kekayaan Alamnya, Untuk Itulah Mengapa Kami Naik Gunung" (Soe Hok Gie-1964 )

Kamis, 06 Oktober 2011

Aku dan Mata Kamera



Seperti sebuah sugesti …
Dan ketika mata kamera akan mengabadikan sebuah moment…
Maka yang dibidiknya akan tersenyum dan menikmati…

Semua orang bisa mengabadikan moment-moment penting dalam sebuah kamera. Di zaman digital yang canggih ini kamera bukan lah barang yang langka, ga perlu pakai roll film lagi, media penyimpanan nya sekarang udah semakin besar, dengan tekhnik digital, meskipun harganya terbilang lumayan, setidaknya kalo memang ga punya cukup budged kamu bisa pakai kamera hp, kalo ada sedikit uang bisa beli kamera pocket, kalo punya modal yang lebih apasalahnya mencoba kamera professional DLSR.
Walaupun sekarang aku Cuma punya kamera pocket, Insya Allah 1 bulan ke depan udah bisa beli yg proo. J Sebenarnya ketertarikan  aku pada kamera terbilang pagi, sekitar di tahun 2009 ketika salah seorang teman  meminjamkan kamera pocketnya, yah saat itu lah aku tertarik dengan barang yang namanya kamera. Di mana tertariknya brooo …? Hehe… ni sedikit cerita yah tentang pengalaman jatuh cinta sama pacar ke-dua (kamera) dalam dunia fotografi... :D  cekiiidot.
Pasal 1. Ga semua orang bisa punya kamera, jelas memang karena harganya yang lumayan, kalo lo bisa nya pake kamera hp gapapa.. kalo ada duit kan ntar bisa beli yang labih bagus.
Pasal 2. kamera tu tugasnya pengabadi moment (yah karena memang ntu fungsinya) bayangin aja kalo gak ada kamera tentunya kita ga bisa ngliat foto tempo doeloe.
Pasal 3.   Ga semua orang pandai menggunakan kamera dengan baik, yah berarti ada tekhnik2 yg harus lo ketahui pas pengambilan pose, terkadang ada hasil jefretan yang kurang memuaskan, dan moment itu ga bakal terulang ke 2 kali dalam waktu yang sama.
Pasal 4. Seorang fotografer harus pandai menempatkan posisi kameranya dengan benar selain itu juga pandai mencuri moment penting. Pengalaman aku pernah sampai membidik gambar sampai 30 menit untuk sebuah jefretan karena susahnya mendapatkan kesemptan.
Pasal 5. Seorang fotografer harus pandai belajar sabar, dan sedikit punya keberuntungan.
Pasal 6. Fotografi kegiatan yahg membosankan kalo lo gak terus ngasah imajinasi, intinya sejauh apa lo bisa keluarkan imajinasi, kreatifitas dan dana, maka aktifitas fotografi ga akan bikin lo bosan.
Pasal 7. Jangan nganggap remeh sama bisnis fotografi, bayarannya bisa sampai 8 digit angka kalo memang hasil jefretan lo tu bikin puas konsumen.
Terakhir fotografer ga akan pernah mau dipotret, sebab kalo tukang foto yang mau dipotret lantas siapa yang memotretnya. Bingung kan lo… ?? :D

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best CD Rates