blog edit

Minggu, 30 September 2012

Nahan Boker

Pastinya kita semua pernah ngalamin kejadian dimana saat kita pengen ngomong sesuatu hal sama orang lain tapi di saat yang tidak pas. Mungkin maksud yang akan kita sampaikan ini baik, tetapi karena waktu penyampaiannya yang kurang pas, maksud yang disampaikan itu tadi tidak tepat pada sasarannya dan berakhir garing. Misal kita pengen nyampai-in ucapan selamat ultah sama pacar, tapi si ayang pas dia lagi asik”nya bersemedi di bilik termenung, bisa-bisa kita bakal di hadiahi hujan lele kuning karena mengganggu proses semedinya.

***

Suatu siang di ruang redaksi …

Hari ini dead line. Aku, pimred dan dua orang lainnya yang berada di ruang redaksi sedang asik sama kerjaan masing”plototin layar monitor. Hingga tiba” datang seseorang yang gak aku kenal sebelumnya( demi melindungi nama baik tujuh keturunan nama orang tersebut kita singkat nama si doi menjadi “SYGAKS”). Dia datang ke meja kerjanya pimred yang bersebelahan dengan mejaku. Pas kebetulan kita lagi makan siang di depan computer masing”.

“ Huah apa kabar pak pimred, sehat kan … “ Sambil Nyelonong masuk ke ruang redaksi dengan gaya sotoy-nya.

“ Huah … baek, dah makan kau ?” balas pimred sekenanya sambil ngunyah makan siang .

“Hah.. U.. Udah-udah pak lanjot lah… ” jawab si SYGAKS malu-malu lapar atau bahasa biologiya M2 L.

Hening…

Pimred dan kami bertiga masih asik makan sambil ngelanjutin kerjaan masing”.
Beberapa detik kemudian si SYGAKS, komentar lagi…

“ Hah tapi itu lah pak pimred, makan angin aja tadi di jalan … orang gak di tanyak pulak makan pakek apa tadi”. – jiah ni orang rupanya tadi tadi berharap balek nanyak makan pakek apa tadi ??.

Sementara itu, kami masih saja asik makan dengan binalnya.

Terus hening lagi…

“ Hah begini nya pak pimred , kek mana si polan- polan itu yang bla bla bla bla … “ Si SYGAKS menyampaikan maksud kedatangannya.

Pimred yang masih asik dengan kerjaannya sambil makan Cuma balas, “ Oh…, hemmm… “
Terus Hening lagi …

Sehabis makan pimred memecahkan keheningan.

“ Oo.. Ta.. (manggil asst. nya) tolong buatkan dulu Teh Manis … ! “

Si SYGAKS yang dari tadi melongo di samping mejanya pimred terjekejut, dan di sinilah insiden itu terjadi.

“ Oo.. tak usah pak, aku udah minum kok “. Balas SYGAKS tiba’’ nyeletuk .

“ Orang buat teh manisnya untuk aku kok ? “.

Spotan aku yang denger kejadian ini ngakak dalam ati sambil nahan boker.
Kemudian ..

Hening lagi…

Ga’ berapa lama si SYGAKS tadi cabut dari ruangan dengan perasaan dengan peluh dosa …

Langkah si SYGAKS tadi kuikuti dengan membelok menuju toilet sambil menahan boker, yang hampir berceceran.



Selasa, 18 September 2012

Mendaki Gunung ; Olahraga Tanpa Gelar Juara

Minggu ini adalah minggu terakhir pasca liburan lebaran, seperti anak” jaman kebanyakan, aku, dan tiga orang teman ku yang laen ada niatan untuk menutup masa pancaroba kami, ougghhh bukan bukan… maksudku masa liburan pasca lebaran ini dengan tujuan ke puncak sinabung, puncak gunung tertinggi di Sumatera Utara di bawah ketinggan 2463 Mdpl (meter dari permukaan laut).

Sebenarnya aku dan kawan-kawanku yang kami semuanya ada 5 ekor* (punya ekor di depan), tapi karena yang seekor lagi udah keburu masuk kerja jadilah kami berangkat berempat. Demi kelangsungan dan menjaga nama baik tujuh generasi mereka selanjutnya, ke empat ekor teman ku itu, maka nama mereka akan aku samarkan, karena mereka sering baca bloog ku ini, sebut saja mereka si Jenggot, Itam, Bedugul dan Donlot. Dan si Donlot gak bisa ikut dalam ekspedisi kami ini.

Malam itu kita yang pas lagi kumpul dengan agenda ngupil bareng pakek ujung sapu, di kos”an nya si Bedugul.

“ Kemana kita oi, beberapa hari lagi udah habis liburan lebaran? ” Itam membuka pembicaraan yang membuyarkan aksi ngupil berjamaah kami.
“ Iya niih, kapan kita kemana yok ? Masa’ liburan gini” aja … “ Jenggot menimpali.
“ Gimana kalo kita ndaki ke Gunung Sinabung aja. ” Susulku memberikan ide.
“ Sepakat bah !! Cocok kali itu ! “ Sambut Jenggot, Itam, dan Donlot dengan semangat.

Tapi cuma si Badugul yang diem aja, lantas aku bertanya lagi ke Badugul. “Woi gul, gimana ??”

“ Ke Sinabung yah “ balas si Badugul.
“Iyalah, sepakat gak kau ? “
“ Hah iya aku setuju” Ke Sinabungkan ? “
“ Iyah ! ” Balasku lagi.
“ Beneran ni kita mau ke Sinabung ? ” Si Badugul nyegir blo’on.
“ Iyalah… jamban! “ Balasku mulai jengkel.

Lalu, Badugul diem sebentar terus nanya lagi “ hahaha… nih gak maen-maen kan kita ke emang benar mau ke sinabung ? ”

Sehabis itu aku langsung lari sambil telanjang-telanjang terus nyari palu godam untuk menjedotkan kepala manusia planet ini supaya dia tersadar. Karena gak nemu”in palu godam buat jedotin kepala si Badugul, aku terus buru” ngucap. Ya olloohh …

Sebelum aku melanjutkan cerita tentang perjalanan kami bersama ke empat kawan”ku yang dari planet Pluto ini, berikut akan aku shared sekilas tentang mereka.

1. Jenggot.
Jenggot adalah manusia, oups bukan maksudku mahasiswa jurusan ekonomi semester mampus, ni anak kalau onlen kerjanya gak lain adalah bukak profil, beranda, dan obrolan, gak ngerti” sama perkembangan iptek dan dunia komputerisasi. Sangkin oon nya ni anak malah gak bisa bedain mana eject, dan mana format. Alhasil skripsi yang selama berhari-hari diketiknya terformat karena salah meng-ejject kan flaskdisk, sialnya dia gak punya back up data. Anak dari daerah pesisir ini telah berusaha beberapa kali mencoba untuk menyogok” si Badugul ngajarin gimana caranya nge-download. Yah benar sekali sodara” ni orang lagi usaha pencapaiannya untuk belajar donlot situs” blue yang udah diblokir Telkom.

2. Mc. Itam.
Jangan salah sama ni orang, itam” keretapi, biar itam banyak yang maki. Punya postur tinggi besar dan itam, kalo di pandang” sekilas dari lobang sedotan, ni anak lebih mirip foto profilnya orang Nigeria sambil foto alay”an dengan dengan pose, kaki agak ditekuk, muka di imut”kan dengan pipi dan ekspresi wajah di cemberutkan, statusnya di fb slalu di tunggu” biasanya kalo lagi sakit perut dia bakal nulis “Atiit, alie peyuut, awaq… pengen PUP dalam ceyana”.( Aihh mak jaanggg !!! Cuuiihh… ) Mahasiswa semester 7 di fakultas hukum ini punya keahlian dalam urusan rayu merayu kaum hawa. Biasanya dari 10 kali percobaan menembak cewek yang 7 diantaranya ditolak dan 3 lagi sekarat di rumah sakit.

3. Badugul.
Baru aja menyelesaikan sidang meja hijau Diploma 3 nya, mahasiswa jurusan Tekhnik Komputer ini tak sadar bahwa sebentar lagi ia diwisuda dan akan menambahkan embel-embbel A.Md dibelakang namanya (Abang Menganggur dek ). Kalo ngomong nafasnya bau naga yang makan semur jengkol basi terus ludahnya bersibak kemana-mana. Sebenarnya spesies ini hampir punah, dan kami sebenarnya hampir saja melepasnya untuk di museumkan ke dalam kebun binatang Siantar. Kalo ngomongin sesuatu pasti gak ada isinya, missal dalam diskusi kami dia ngomong secara tiba”, “ bekas botol aqua“ kan jelas-jelas gak ada isiya tuh botol aqua udah tau bekas yah air nya gak ada. Mending dia ngomong. Nasi bungkus, kan ada isinya nasi. Nah… bingung kan looo ?? :D

4. Donlot.
Pria batak bermarga Siregar ini, tak layaknya seperti orang batak. Tampangnya yang kaya’ cina kebun sayur, bekerja di warnet. Kami sering menyambangi warnetnya untuk main gratis, dan membiarkan dia menanggung dosa kepada majikannya. Mahasiswa Fakultas hukum yang sekelas sama si Mc Itam ini telah berulang kali mencoba menulis dan belajar untuk menjadi blogger, tapi setiap kali blogg yang dibuatnya sama persisnya seperti blogg download cheater point blank. Kalau untuk urusan download mendownload dia jagonya. Donlot juga mahir dalam music, main drum dia juga jago. Tapi jangan biarkan dia untuk nyanyi di acara pesta ulang tahun, pernikahan, atau nongkrong di tempat” karaoke, orang” akan langsung jengang” sambil ngeluarkan busa dari mulut ketika dengar dia nyanyi.

5.Bens
Teng tere re re… ngggg… dia adalah penulis yang tulisannya sedang pemirsa baca ini. Mahasiswa lulusan D3 Manajemen Informatika ini terkenal akan liar dan binalnya, kadang” suka kelihatan sok keren dengan motor shogun bututnya. Kalau lagi nulis gini biasanya dapet ide”nya pas lagi macem”, bisa pas dia lagi boker di selokan depan rumah terus dapet ide dan langsung nulis dengan binalnya. Pria berkacamata dengan body bahenol cungkringnya ini bekerja di salah satu media minguan lokal. Dan sudah pasti menjadi orang yang paling gak waras diantara ke empat temannya itu.

Eniweii, aku akan ngelanjutin cerita perjalanan keempat teman ku yang gila bersama satu orang si ahli gila yaitu aku sendiri. Hari itu kita yang uda siap-siap lets go berangkat, memeriksa dan mengumpulkan persenjataan tempur pendakian. Tenda, Carrier, Sleepeng Bag, Nesting, Kompor Praktis, dan beberapa alat pendukung perang lainnya. Aku sempat terkejut dengan si Badugul Packing masukin barang”nya kedalam tas carrier si itam, oh ternyata dia bawa handuk mandi gitu.

“ Gul ko bawa handuk ? buat apa ??? mau mandi di sana ?” tanyak mc. Itam kekeh.
“ Jadi tak perlu bawak ?” jawab Badugul sotoy yang dibalas dengan kekehan kami semua, maklum, bagi dia ini adalah pengalaman pendakian pertamanya.

Dengan konsisi keuangan seadanya, kami berangkat dengan sepeda motor perjalanan ditempuh yang berjarak sekitar 7 jam perjalanan. Seorang teman sudah ngingatkan kami kalau perjalanan kami dimusim hujan, oleh karenanya kami harus berhati-hati dan mengingat resiko perjalanan ini akan semakin besar disaat cuaca yang tak bersahabat. Benar saja hujan menyambut perjalanan kami mulai dari Sibolangit sampai Lau Kawar. Target perjalanan yang kita taksir hanya 7 jam molor jadi 12 jam di tambah lagi motornya si Jenggot dengan kecepatan 1Km / minggu, selidik punya selidik ternyata kehabisan oli.

Tentang suka duka dan cerita” gila selama dalam perjalanan tak bisa ku uraikan dalam tulisan ini sebab kalau harus di uraikan bisa” kita jadi gelar tikar, mesan kopi satu tong, tambah kacang pak tani satu dus, plus kartu joker. (ini mau lek-lek an acara kawinan atau apa siih ben’s ?? ) HAKHAKHAK …

Hujan menyambut kedatangan kami, yang sampai tepat pada pukul 19.00, di kaki gunung tepatnya di Lau Kawar, dengan sigap kami yang semua udah kelelahan bagi tugas, Jenggot dan Itam mendirikan tenda, sementara aku dan Badugul menyiapkan logistic yang akan kami santap dengan sadis malam itu. Petualangan akan dimulai keesokan harinya.

Paginya setelah semua ready dan memulihkan stamina perjalanan dilanjutkan. Biasanya dalam perjalanan normal yang ditempuh untuk mencapai puncak 5-6 jam. Karena memang beban kami didalam tas carrier banyak, karena memang kami berniat untuk bermalam selama beberapa hari diatas, ditambah lagi kurang bersahabatnya cuaca alhasil perjalanan kami tempuh sampai dengan 8 jam. Nyali kami agak sedikit ciut, karena pada hari itu juga tidak ada pendaki lain yang naik secara bersama dengan kami, kalaupun berpapasan dengan pendaki yang lain mereka lebih memilih untuk tidak menginap di puncak karena cuaca yang tidak bagus.

Akhirnya dengan perjuangan serta kebersamaan, dan dengan jerih payah keringat kami yang bercucuran atas rahmat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa ke empat orang” gila tersebut sampailah di puncak akhir dari perjalanan kami. Ambooii..

Desiran angin menyambut kedatangan kami, hingga merasuki relung” jiwa menuju kedamaian abadi, sementara sayup” suara burung berkicau yang memecah keheningan bak nyanyian surga yang melintasi hati sanubari ditengah megah dan agungnya akan ciptaan Tuhan … Amboii.

Ohh… Nirwana.

Gubraakkk !!!!!!!
***

Setelah beberapa hari di atas dan persediaan makanan kami telah habis, dalam perjalanan pulang, kami sempat ketemu sama 4 orang bule” asal Rep. Ceko bersama seorang guidenya yang kebetulan berpapasan dengan kami. Karena memang namanya berpapasan yah pastilah mereka duluan yang say hello sama kita, mungkin mereka mengira kami adalah orang bunian penunggu gunung ini. Dalem ati pasti mereka berkata “busyet dah gue malah nemuin orang bunian disini, item, kumal, kurus lagi, sesuatu sekali niih “.

Mereka senyum” mesum, sementara guidenya si bule’ pria yang agak gemukan yang berwajah Batak masih ngos-ngos-an mungkin gak sanggup mengimbangi langkah kaki si bule.

“ Hallo Apah Kabarr ” Kata si bule terbata-bata yang berambut pirang. *perasaan emang rambut bule pirang” lah.
“ Hallo, wat is yo nem ? “ Lawan Si Badugul yang Sotoy membalas si Bule’.

Ini dia nih contoh siswa yang pelajaran bahasa Inggrisnya ponten 4, dari SD sampek kuliah pelajaran bahasa Inggris gak ada yang taunya, cuma bisa ngomong Yes, no, dan wat is yo nem doing.

Sementara si Bule Cuma bisa nyegir karena mungkin masih shock mengetahui ada manusia bunian yang pernah ikut bimbingan les bahasa Ingglis. Sementara si guide bermuka Batak masih ngos-ngosan mengatur nafas, mulutnya persis kaya’ ikan mas koki di aquarium.

“ Hii.. Can U Speaking Indonesian ? Come From U Nation ? “

Aku bertanya kepada mereka. Soalnya aku pernah punya pengalaman dengan pertanyaan ini. Kenapa aku tanya duluan dia bisa bahasa Indonesia apa enggak, karena aku pernah punya pengalaman ketika pendakian tahun lalu di tempat ini juga, susah” aku ngomong wes, wos, wes, wos pakai bahasa Inggris yang macam bubur pecal sama bule Ostrali, eh ternyata eh ternyata si bule’ biadab itu bisa bahasa Indonesia.

Kampreet. !!

Ternyata Bahasa Indonesia di beberapa negara udah dikenal dan mulai masuk kelas Bahasa Internasional looh. Keren juga ntar kalo kita jadi bule’ jalan” ke Zimbabwe, terus pas keluar dari pesawat dan dibandara mau urusan sama pihak imigrasi ketemu sama tente” gendut itam pakek daster ala Afrika yang ternyata dia petugas imigran dan terus tante keeling itu bilang gini dengan logat Afrikanya .. “ Eh, loe orang Indonesia yah, gueh bisa bahasa Indonesia loh, eh tau gak siih loe gue pernah nonton pilem Indonesia judulnya The Raid, tuh pilem keren banget book, yg di peranin ama cowok ganteng namanya Iko Wais, terus tuh yee.. apa lagi tuh anak gue yang masih SD demen banget ama pilem Indon yang judulnya Tendangan Si Madun di em en ce tipi” ?? ” HOOEKKSS !!!

“ Owh, No.. No.., We are From Ceko. ” Jawab si bule yang satu.

Terus mereka ngomong sama guide bermuka Batak yang udah ngatur nafas. Ngiutin perkataan si bule yang nanya” cepat nyocos yang udah kayak bus KUPJ –kejar setoran gak bisa aku terjemahkan secara keseluruhan tapi setidaknya kami mengerti apa yang dia tanyakan. Jadi sebenarnya mereka (bule” itu. Red) adalah sama seperti kami, mahasiswa juga yang lagi liburan dengan menjelajahi beberapa pegunungan di Indonesia. Mereka sempat nanya kepada kami.

“ What you get from mountain climbing ? ”

Maksudnya sih mau ngelawanin pakai bahasa Inggris jugak, karena ga’ bawa laptop dan modem buat koneksi ke google translate aku jawab aja ke bahasa Indonesia yang disambung sama ajudannya si pria gendut berparas Batak yang menjadi Guide mereka.

“ Mendaki gunung itu bagi kami adalah Olahraga tanpa gelar juara, ada pencapaian dan kepuasan batin tersendiri jika anda bisa menapaki puncaknya. Bagaimana ketahanan fisik, mental serta kesabaran kita di uji untuk sampai kepuncak dengan susah payah. Ketika sampai diatas puncaknya kita akan melihat betapa kecil dan tidak ada apa-apanyanya kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan, dan menyaksikan langsung betapa indah dan dasyatnya semua yang telah Tuhan ciptakan untuk kita, pengalaman mendaki gunung sampai ke puncak tidak akan mudah didapatkan oleh orang-orang yang punya banyak uang tapi tak mempunyai fisik yang kuat, mereka boleh pergi ke belahan dunia mana saja dengan uang dan hartanta, tapi jangan harap mereka sampai ke puncak gunung tanpa usaha dan kesabaran yang kuat ”

Ohh.. betapa kerennya aku ketika menjelaskan dengan gaya sotoy dihadapan mereka. Sementara si penerjemah terus aja mentranslatekan apa yang aku bacotkan.

Supaya agak terlihat keren dan terlihat dramatis, aku tutup dengan votenya “ SOE HOK GIE “ tokoh yang aku kagumi, serta pelopor pendirinya terbentuknya organisasi MAPALA di Indonesia.

“Mengapa lama tinggal di kota (Jakarta) mendingan naik gunung. Di gunung kita akan menguji diri dengan hidup yang sulit, jauh dari fasilitas yang enak, biasanya ketahuan seseorang itu egois atau tidak. Juga dengan mendaki gunung kita akan dekat dengan rakyat di pedalaman. Jadi selain fisik sehat, pertumbuhan jiwa juga sehat. Makanya saya naik gunung.” Soe Hok Gie 1969.



*persembahan buat anak” WAK LAABU ADVENTURE Asahan- Tg.Balai. (Warung Kumpul Anak Alam Bersatu ).

Kamis, 06 September 2012

Punya HP Black Berii ? Wajib Baca Tulisan ku ini.

Yang gak punya, silahkan baca aja, diakhir tulisan ini ada quiznya yg berhadiah hape belack berih
Dear Bens Holic…

Pertama apresiasi aku kepada kalian, yang sampai saat ini masih tetap setia menunggu-nunggu, tulisanku yang ancur ini. Pasti kalian akan bertanya – Tanya kira-kira bahan apa lagi yang akan aku gecorkan1) kepada kalian semua melalui tulisan newbie ku yang tak ada apa-apanya ini.

Aku yakin guru SD bahasa Indonesia pun akan memaki gaya tulisan ku ini ketika ia membacanya. Betapa tidak, bahasa yang aku poles dengan gaya pasaran yang gak karu-karuan ini kok masih ada yah yang mau membacanya karena tak sesuai dengan ejaan KBBI maupun ejaan Tempoe Doeloe ?? nah looo baru nyadar kau wak Ben’s. hihihi…

Sebelumnya aku mau informasikan dulu kepada likers setia FB nya Perdana Oi Ben’s ini, bahwa kalianlah (para Ben’s Holic / baca: sebutan untuk penggemarnya Perdana Ben’s ) yang hari ini bisa membuat aku bertahan untuk menulis. Ada beberapa teman dari Jawa dan luar Sumut (baik yg aku kenal langsung atau hanya menjadi teman di akun fb ) yang sempat chat di obrolan dengan mereka kalau ternyata mereka selalu menunggu dan membaca postingan apa selanjutnya yang akan ku tulis. Wahh pede sekali yah orang ini, tak bergetar sedikitpun bibirnya Gem ! hihihi…. Akhh, aku memang bukan apa-apa tanpa kalian. Plookk.. ploookk.. plookkk… suara riuh orang tepok tangan. Oke aku harap kalian masih Stay On untuk mendengar bacotan di Saluran Times News Romance melalui size 12 Fm.

Kali ini aku akan cobak membahas tentang teknologi, khususnya dunia telekomunikasi. Aku akan mengkuliti tentang HP. Iyah tentang Handphone. Walau sebenarnya memang hampir 50% saham Nokia di Finladia itu adalah punyaku (dalam permainan monopoli). Aku tak peduli !! Akan ku bacotkan tentang HP di sini … loh bang ben’s kok ngomel-ngomel siih .. !

Yap, ponsel alias hape yang kini udah menjadi barang yang gak aneh lagi bagi kita. Emang sejak kapan hape itu aneh ? Mungkin kalo jaman atok adam dulu iyah . *sambil tepok mata kaki, kalo tepok jidat mah udah biasa. Hiihihi. Aku masih ingat ketika itu pas jamannya aku masih kelas 1 SMA (pastinya setelah perang dunia ke II, atau sekitar tahun 2005 Masehi) // ribet kali kau bens bilangkan tahun aja … tapi biar kau agak bacanya golaak2) bacanya … punya hape pertamaku merknya nokia* 8250 (karena seperti yg aku katakan tadi sebagian saham nokia adalah kepunyaanku, maka aku sah-sah saja menyebutkan brand nya ) .

Dikisahkan, Nokia 8250 ku itu ku beli seharga lima ratus ribu lebih, untuk membelinya saja aku harus berjihat seperti; rela gak jajan, terus rela jalan kaki ke sekolah, mark up (penggelembungan dana) uang buku dan LKS, terlibat kasus percobaan korupsi uang sekolah, sampek ngompas anak SMP di samping SMA ku, demi mendapatkan barang yang bernama HP, dan hape pertamaku adalah Nokia 8250. Setelah melalui perjuangan itu dan setelah saya berobat ke Klinik Tong Pank maka saya bisa punya hape. Telimakasih klinik Tong Paank… (Gaya tertimoni Iklan di Tiipi yang banyak di pakai orang di status fb setelah orang2 pada menggolakkan iklan Tong Pank di jejaring sosial, habis itu gem, tak pernah ku liat lagi iklannya di tipi…) hihihihi…

Pada jaman SMA ku dulu, HP adalah barang yang langka, yang pakai HP di sekolah masih satu dua orang saja. Misi aku punya hape sama seperti anak ALAY yang lain dijaman ku SMA.Oh iya baru ingat aku di tahun 2005 belum ada mengenal istilah alay… Tak lain dan tak bukan misi aku punya hape adalah untuk pedehkateh sama cewek-cewek melalui sms. Hihihhii… Masih ingat kali aku pada waktu itu untuk nge-sms aja tarifnya masih 350 rupiah atau setaa dengan permen kiss tiga bijik, dan sekali ngisi pulsa minimal 20 ribu. Apa enggak dalam aku dibuatnya, hah ! terpaksa la melakukan aksi sporadis yang aku ceritakan di atas tadi selama berbulan-bulan demi HP. Fitur yang ada di Nok. 8250 ku itu menurutku lumayan lah dijamannya, pertama suaranya yang “monoponic” yang kalok misalnya ada pesan masuk suaranya nyaringnya bukan main, terus ada infra red nya, terus ada radionya lagi, terus ada ….

Woy, Ini sebenarnya mau jual HP atau cemana sih Ben’s ?kemana mana nyo cerita kau ini … Bah !!! Iya pulak yah. Hehehe… Dalam tulisan ini sebenarnya aku disini cuman mau ngingatkan untuk para pengguna hape yang bermerek BeBe (black berry). Kelen pakek Bebe, macam tak kelen anggap lagi sekitar kalian ini Bah !!! secara tiba-tiba tenggorokan si Ben’s keselek obeng ! Hoeekz !! Ketika itu aku bersama tiga orang temanku yang lain sedang nongkrong di sebuah café pinggir jalan. (sebab kalau café ini berada jalan ditengah pasti jalanan jadi macet dan kami di tabrak mobil atau motor ).

Setelah selesai makan menikmati menikmati menu hidangan indomie penyet (menu baru) yang kami pesan, kami berempat asik sedang ngobrol membicarakan tentang suatu agenda kegiatan yang akan kami buat. Awalnya kami secara bergantian mengobrol setelah itu piiiinggg, bunyi dari Hp Black Berih teman ku si A, alhasil tinggal ber tiga diskusi kami, selang satu menit kemudian bunyi lagi twiiingg … dari hape Black Berih temanku si B, tanpa cincong lagi si B sudah sibuk dengan Black Berihnya pula, dan selang beberapa menit kemudian jreereeng .. suara Black Beri Messanger dari teman ku si C, lantas si C pun sibuk dengan HPnya juga. Tinggal lah aku yang melongo menyaksikan ke tiga kawanku ini senyum-senyum sendiri di depan Bebenya. Karena dari kami berempat cuman aku yang tak punya Bebe.

Kelen pastinya pernah dengar peribahasa yang dari negeri antah berantah itu yang bunyiknya kira-kira kayak gini …
“ Ayam ajaaa dicuekin matii, apa lagi manusia ! “

Hah itu lah palak4)nya aku sama kawan-kawan ku ini, tanpa mereka sadari mereka cuekin aku disitu. Sambil menghisap dalam rokok ku aku berfikir, …. Kenapa lah gak kelen Bacok aja aku disini, bacok aku sekarang cepaattt, Bacoookk … !!! dari pada dicuekin aku kayak gini !! *pala la kek gitu kali Ben’s. Kadang-kadang aku jugak bisa alay dan lebay loch ! hehehe……

Nah sob … Sebenarnya inilah yang akan aku sampaikan kepada kalian yang membaca tulisanku ini, walau kesannya kalian golak-golak membaca tulisan ini karena gaya tulisanku yang bergenre opini humor ini tapi ada pesan langsung yang ingin aku sampaikan kepada kalian.
Jikalau lah kelen (yang pakek hape bebe) tau nya aku canggih kali hape bebe itu, karena aku jugak sebenarnya pernah 2 bulan merasakan punya dan pakai bebe, karena ku pikir pakai HP BB itu (baca; BB; Banyak Biaya. Red) makanya aku putuskan untuk menjual hape itu. *gak penting.

Gini ajalah dri studi kasus ceritaku diatas, aku cuma menyarankan kalaulah kita sedang diskusi, duduk ngobrol dengan teman, tiba-tiba ada BBM-an yang masuk, maka janganlah kita terus tidak mengacuhkan orang-orang disekitar kita. Bukan gak sakit ah, di cuekin itu, sedangkan ayam aja diccuekin bisa mati. Kenapa kita lebih mementingkan dan menyibukkan diri dengan membalas BBM-an atau status di media sosial yang ada di BB, sedang orang disamping kita diacuhkan. Memang teknologi bisa membuat yang jauh menjadi dekat, bukan berarti yang dekat menjadi terabaikan.

Aku pikir demikian lah, banyolan dan pesan yang aku sampaikan melalui golak-golak ini, dan kami sangat berharap kepada pengguna bebe, khususnya pembaca setia www.perdana-bens.blogspot.com maupun likers nya facebook Perdana Oi Ben’s untuk tetap menghiraukann orang-orang yang ada disekitar kita karena kami sesungguhnya bukanlah ayam. Tengkyu… Mauliate5)

Wassalam. Begadang dalam kamar, 5 september 2012, jam 04.11 WIB.

*********
1) gecorkan : istilah bahasa medan ( ributkan; ceritakan.red)
2) golak : (istilah bahasa di asahan / tanjung balai, artinya tertawa)
4) pakal : ( bahasa medan : kesal )
5) mauliate : bahasa batak; terimakasih.

Senin, 03 September 2012

Kuli Tinta Veteran


“ Bupati pun menunggu apa yang ditulisnya pagi ini “

 Masih buta lagi matahari di dalam kamarku. Jam dinding usang kamarku masih menunjukkan jam 07.30 pagi. Bagiku, jam segini masih pagi buta, sedang asik-asiknya berlayar di dalam dunia mimpi dan aku baru tertidur di jam 4 pagi dini harinya, karena memang kebiasaanku yang selalu begadang di dalam kamar. Entah kenapa memang aku selalu tidur ketika ayam di samping kamarku mulai berkokok. Insomia ini begitu susah untuk aku hilangkan, kalau sudah begini, biasanya capucino panas dan lantunan lagu reggae ditambah lagu-lagunya bang Iwan Fals yang menjadi kawan setia dari mp3 laptop ku. Aktifitas malam menjelang pagi ini seperti biasa ditemani dengan koneksi internet dari modem, menjelajah isi dunia dari kediamannya mbah google.

“Kriiiiingggg…. Kriiingggg…. “ suara bising dari handphone bebe cinaku dipagi yang buta tadi.
Sebenarnya masih malas aku mengangkat gagang hanphone, aku terbiasa bangun jam 9 pagi. Karena kurasa suara dering hp ku ini memekakkan isi kamarku, alhasil ku angkat.
 
“ Hah, Ben.. kenapoo lah lamo kale ko angkat ? di mana kau ?”

“ owh, pak BeKa, masih di rumah aku ini pak “

“ Masik tidor kau lagi.. anak muda sekarang kok malas kali, jam berapa lagi kau mau bangun, Bapak udah di kantor nii, ke kantor la kau, kunci kantor sama muu kan,  ada berita ini yang mau kau ketik, cepat yah Bapak tunggu  !! “
 
“ Oke la pak, ke kantor sekarang aku “ Ku lawan rasa kantukku, sambil bergegas mandi menuju kantor.

 ***


Kecil-kecil suka baca koran.

Sebelumnya aku belum cerita yah, kalau aku sekarang bekerja di salah satu surat kabar mingguan lokal dikotaku. Posisiku sebagai staff redaksi, begitulah kira-kira tulisan pada pers card identitasku, yang kurasa udah paten kali posisi itu. Masih ingat dalam pikiranku waktu itu ketika kelas dua SD, Perdana apa cita-cita mu ?? Tanya guru SD kepadaku. Dengan sigap aku jawab wartawan buk ! Entah apa arti wartawan itu aku pun tak tau ketika itu.

Waktu kecil memang aku senang sekali baca koran. Tiap pagi ayahku selalu membeli koran, karena ia berdagang setiap hari keluar kota. Pada malam hari ia pulang dari luar kota, pasti yang duluan aku bongkar dari karung dagangannya adalah koran. Bahkan aku pernah mengkoleksi kop kepala judul koran sampai puluhan jumlahnya, yang berasal dari Sumut, Riau, Aceh dan Jabodetabek ketika itu aku masih SMP, kalau ada teman, atau saudara yang jalan-jalan keluar kota aku hanya minta dia untuk membelikan oleh-oleh koran. Memang aneh lah kau ini bens!!, untuk apa kau ko simpan banyak-banyak kepala koran tu ?,  Namanya jugak koleksi Boy !

Akan tetapi hobiku mengkoleksi kepala kop koran itu tak kulanjutkan lagi, ketika itu secara tak sengaja kakak sepupuku membersihkan kamarku dan membuang semua koleksi yang kupunya yang di kiranya sampah. Sejak saat itu berakhirlah hasratku untuk mengkoleksi kop kepala koran.


Wartawan Veteran.
Nah, balek lah kita ke cerita pak BK yang menelpon ku itu tadi. Beliau adalah wartawan senior kalau bisa aku bilang dialah kepala suku dari semua wartawan di harian mingguan kami. Kalau ada sebutan di atas senior, kepala suhu, atau apalah namanya maka itulah yang pantas untuk sebutannya. Usianya tiga kali lipat usiaku. Dia telah menjadi wartawan sejak muda,  mulai dari masa orde baru, orde lama, reformasi, kabinet Indonesia bersatu jilid 1&2, BK adalah nama inisialnya, biasa memang kalau wartawan media cetak selalu mencantumkan inisial nama pembuat berita pada akhir rilis beritanya.

Rasanya kalau berita BK udah masuk ke meja ku, kepala ku ini mau pecah membacanya. Gak tau mana pangkal dan mana ujung beritanya main gasak dan tulis saja. Semua bisa dijadikannya berita. Resepsi pernikahan di samping rumahnya pun bisa ia jadikan berita. Tulisan tangan dengan huruf morsenya dari kertas HVS yang dibaginya menjadi dua ditambah lagi, bau minyak kenyonyong dari aroma kertas rilis beritanya mungkin karena kertas itu terlalu lama disimpan dalan saku jaketnya membuat kepala ku pusing, maklum seusianya yang tua belum sempat mengenal dunia komputerisasi jadi akulah yang menjadi tumbal untuk mengetik dan edit apa yang ditulisnya.

Wartawan senior ini memang tinggal di daerah pedalaman pesisir sekitar 2 jam perjalanan dari kantorku, dan disitu lah areal wilayah kerjanya. Memang dalam dunia jurnalis tidak mengenal pensiun dan ia telah terbiasa mencari berita sejak ia muda.

“Apak, udah biasa dari muda dulu carik berita, kalok dulu rajin carik berita dan dapat beritanya banyak, kalo sekarang cuman bisa ngirim satu dua berita aja la tiap minggunya” Ujarnya singkat ketika aku sempat ngobrol dengannya.

“Udaah ketik aja beritanya, ko edit-dit la itu bahasanya “ Perintah pimred ku, yang kubalas dengan kekehan.
Betapa tidak dibikin pusing aku dengan tulisannya kali ini, entah dimana 5W 1H dalam beritanya aku pun tak tau. Kontribusi dan loyalitasnya memang dulu besar dulu untuk surat kabar ini, mungkin itu yang membuat ia menjadi disegani dikalangan mediaku. Bahkan, bupati pun pasti menunggu untuk membaca apa berita yang akan ditulisnya pagi ini. Akhh.. memang pekerjaan menjadi wartawan ini tak pernah mengenal usia dan waktu.

 ** *


Sebenarnya baru dua bulan aku menggeluti pekerjaan ini di dunia pers, selain memang keingianku dari kecil bercita-cita menjadi wartawan, dan sekarang aku berkeinginan untuk bekerja menjadi pewarta di salah satu stasiun televisi. Menjadi wartawan memang kini bisa dilakukan oleh siapa saja. Apalagi memang sekarang orang begitu mudahnya mendapatkan kartu pers, siapa saja bisa menjadi pers. Terlepas dari sisi baik ataupun negatifnya pers.

Pekerjaan sebagai kuli tinta / wartawan menurutku adalah pekerjaan yang menantang, bagaimana tidak seorang wartawan harus bisa mencari berita atau informasi yang akurat, dipercaya dan dikutip oleh sumbernya langsung untuk selanjutnya disebarkan ke media sebagai informasi public itulah menurutku proofesi seorang wartawan. 

Namun, kini profesi di dunia jurnalistik ini banyak disalah gunakan untuk kepentingan-kepentingan pribadi, kelompok, partai, pemimpin / penguasa ataupun yang lainnya walau tak semua wartawan yang demikian. Bayangkan saja seorang teman yang aku kenal di pasaran dengan mudahnya mendapatkan karu pers tanpa dibekali bagaimana sebenarnya pengetahuan seorang jurnalis itu dalam menghimpun berita. “ kalau punya kartu sakti ini, (kartu pers, red.) maka enaklah awak mau kemana aja gak usah takot-takot lagi, mau sama polisi pas razia aman la, atau urusan-urusan administrasi-administrasi” katanya.

Memang dalam dunia pers ada Undang-undang pers no 40 Tahun 1999, yang melindungi pers. Walau profesi ini kini dipandang sebelah mata oleh sebahagian masyarakat, akan tetapi pers adalah pers. Baik dan buruknya pencitraan bangsa ini ada ditagan pers. 


 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best CD Rates