Mendapatkan sebuah informasi di zaman milenial saat ini
sangatlah mudah. Semudah bernafas, asalkan masih punya akses, dalam genggaman
tangan kapan dan dimana saja informasi dengan lalulintasnya yang luar biasa
mudah didapat.
Dalam satu kesempatan materi pembekalan wartawan yang saya
ikuti, Ilham Bintang , Ketua Dewan
Kehormatan PWI Pusat yang juga pimpinan redaksi majalah cek n ricek menyebutkan
; Saat ini tantangan pekerja media
(jurnalis) adalah dominasi informasi sosial media yang rata rata mendahulukan
kecepatan dibanding ketepatan.
Dok. Foto bersama Dahlan Iskan, Pembukaan Hari Pers Nasional di Padang Convention Centre, Sumbar //
Disinilah letak tantangan pelaku profesi jurnalistik, diantaranya (kami) banyak yang tak terlalu memikirkan sense of urgency.
***
Dalam satu kesempatan pertemuan ‘ diskusi model bisnis media cetak’ yang digelar oleh Serikat Penerbit Surat Kabar (SPS) di Jakarta, (8/8/2018) mantan CEO Jawa Pos Group, Dahlan Iskan mengatakan ; koran jika ingin terus hidup harus berani proklamasikan diri sebagai jurnalistik kasta tertinggi.
Penyebabnya, saat ini banyak koran mulai ditinggal para pembaca karena maraknya media digital terbit.
Rencana memproklamasikan koran sebagai jurnalistik kasta tertinggi bukan persoalan mudah. Ini persoalan bagaimana menjadikan sumberdaya pers dengan karya jurnalistik cetak yang enak dikonsumsi pembaca, sehingga kental menjadi pembeda antara bacaan koran dan media digital lainnya.
Di Amerika, orang orang yang ingin mendapatakan informasi harus beli dan baca koran. Karena banyaknya media digital menjual konten hoaks dilinimasa. Time York Time hidup dari kualitas konten mereka yang bagus. Tak pernah ditinggalkan pembacanya.
***
Sebuah pemberitaan media digital, diberitakan terjadi
kecelakaan yang dalam peristiwa itu
korbannya mengalami putus tangan sebelah kanan. Tiga jam kemudian segera
diralat berganti jadi sebelah kiri.
Kesalahan tersebut bagi penulis yang memegang teguh prinsip
akan membuat dia merasa paling bodoh dan kesalnya setengah mati. Dia akan
merasa bersalah. (**)
0 komentar:
Posting Komentar