“Apa Kabar Ketua?!” banyak yang incar dan inginkan posisimu agar
menjadimu ketua. Owh ketua?! Kami tau mahalnya menjadi ketua, karenanya banyak
yang berfikir untuk menjadi itu cost politik-nya mahal, maka wajar dan
pantas ketua dapatkan apresiasi yang mahal juga.
Tulisan ini ketua,
tak sebanding dengan cost yang ketua keluarkan untuk menjadi ketua. Anggaplah
ini sebuah aplaus dan tanda selamat
kami untuk ketua, karena kami tau hal yang pertama ketua lakukan setelah ketua
menjadi ketua adalah “tepok jidat” karena sedemikian tak murah menjadi ketua
itu, baik calon yang terpilih menjadi ketua ataupun yang kalah menjadi ketua
sama sama “koyak kocek”. Pun demikian
katuoo... ?? pakek dulu okok atang katuo?! ** lagak
guyonan ala pesisir kami menyambut katua ...
Tepat sepekan yang lalu, (1-3 Mei 2015) pesta demokrasi
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sumatera Utara berakhir, perhelatan
musyawarahdaerah (Musyda) yang bertempat
di dua kota Sibolga – Tapanuli Tengah sukses digelar. Sistim musyawarah
organisasi yang berlambangkan perisai dengan identik warna merah darah ini para
perumusan pemilihan ketuanya disusun dengan rumus formatur. Termasuk saya
sendiri, ada tiga puluh tujuh nama formatur bertarung memperebutkan posisi tiga
belas teratas. Dari tiga belas nama terpilih, selanjutnya memusyawarahkan satu
nama yang bakal diangkat menjadi ketua. Diantara susunan line up formatur ada beberapa kandidat nama berambisi dengan vis
dan misi terbaiknya membangun ikatan ini agar lebih baik lagi kedepannya.
Mengutip sambutan Immawan Qahfi Romula Siregar, mantan ketua
umum DPD IMM Sumut demisioner PA
2013-2015 mengatakan, tak mudah memimpin organisasi besar mahasiswa sekata IMM
di tingkatan provinsi. Karenanya butuh kerjasama dan komunikasi yang baik antar
pengurus, sebab hanya orang orang terpilih yang punya keseriusan total untuk
mengurus ikatan ini sehingga tujuan IMM bisa dijalankan. Demikian Qahfi tak
menampik adanya beberapa komunikasi yang sempat tersendat antar pengurus, hingga
organisasi yang dipimpinnya selama dua tahun ini berdinamika hebat, namun itu
hal yang biasa dalam sebuah perjalanan organisasi.
Sepanjang perjalananku selama beroganisasi, satu satunya kesempatan
diamanahkan menjadi ketua ketika masih berkuliah dulu di Akademi Manajemen Informatika Komputer (AMIK) Royal diamanahkan sebagai ketua di Badan Eksekutif
Mahasiswa (AMIK) tahun
2010-2011. Merefleksi kembali meraih simpati dari ribuan mahasiswa tersebut
didapat dengan cost yang tidak murah
juga, menang dengan selisih hanya empat suara saja, perjalanan memimpin menjadi
ketua di level kampus dijalani dengan dinamika yang luar biasa. Setelah itu,
selanjutnya dalam karir organisasi lebih banyak memegang posisi dibelakang
layar “behind the gun” posisi sekretaris lebih akrab melekat sampai beberapa kali di organisasi yang berbeda
hingga terkahir di pimpinan cabang IMM Asahan – Batubara.
Apa kabar ketua?! Ketua terpilih kami sekarang. Proses
demokrasi yang dibungkus dalam musyawarah telah selesai, hasil telah diketahui.
Garis tangan ketua menjadikan ketua sebagai ketua kami sekarang. Selamat kepada
ketua kami Immawan Budi Setiawan Siregar track
record perjalanan ketua sebelumnya sebagai “behind the gun”-nya DPD IMM Sumut sekretaris umum diperiode yang
lalu menjadi pengharapan baru bagi kami. Kami tunggu kemana kapal akan ketua
bawa berlayar.
Ketahuilah ketua, harapan tertumpu banyak ketua, semoga dari
keinginan ketua menjadi ketua dapat menerjemahkan keinginan kader ikatan ini
dalam tujuan dimasa kepengurusan kedepan yang lebih baik. Sekali lagi, selamat ketua
!! dan ...
“katuooo??!! Pakek
dulu okok atang?! ...” :)
Penulis : Perdana
Bens Ramadhan
(Sekretaris PC IMM Asahan- Batubara PA. 2014-2015 | Pimpinan
Redaksi media online www.derapindependent.com
| wartawan Harian Batak Pos Wilayah Asahan, | Redaktur Surat Kabar Asahan Pos)
1 komentar:
costnya Mahal kan ada Tokenya......
Hi.hi..hi....
Lucu......
Posting Komentar